SEJARAH BUKU AL ASMAAUL HUSNA
Muqoddimah
Bismillah …… Alhamdulillah …… Washolatu wassalamu ……
Buku / diktat ini oleh penyusun, ditujukan kepada saudara/i muslimin muslimat yang sebagian belum begitu mengetahui dan belum berpengalaman terhadap Do'a-do'a.
Dimaksudkan belum mengetahui dan belum berpengalaman dimaksudkan adalah
Karena begitu banyaknya Do'a-do'a / ijazah-ijazah Do'a dari para ulama, Do'a-do'a dari Al Qur'an, dari Al Hadist, juga Do'anya sendiri, sehingga kalau mau mengerjakan semua tentu tidak mungkin. Kalau dipikir, pilih yang mana ? sebab semuanya baik, menarik dan perlu.
Apakah sekarang berdo'a berdasarkan rasa senang, yakni kenapa memakai Do'a ini ? karena saya senang. Atau karena terpancang ijazah, sehingga Do'a itu-itu saja yang dipakai karena sudah diijazah. Atau malah tidak berdo'a, karena terlalu banyaknya, bingung memilih lalu tidak semua. Atau memilih, tapi dengan anjuran dan do'anya kurang cocok, karena kurang lengkap,sehingga sudah berdo'a sungguh-sungguh dan lama, tapi tidak terlihat tanda-tanda berhasil di Dunia, atau tanda-tandanya pengabulan di Akhirat.
Oleh karena itu, penyusun sangat berharap atas izin serta ridlo Allah SWT, semoga buku / diktat kecil ini dapat membantu memecahkan masalah do'a kepada saudara/i muslimin muslimat di mana saja berada, sehingga dapat menentukan do'a sbb.
Untuk tujuan saya yang seperti ini ( misalnya ) :
1. Do'a apa yang harus saya baca ?
2. Berapa kali harus berdo'a tiap hari ?
3. Apakah do'a saya sudah lengkap ?
4. Apakah do'a saya termasuk jumlah kecil atau jumlah besar ?
5. Setelah do'a berjalan ……… kira-kira sampai di manakah pengabulan / terkabulnya do'a saya. ( Berdasarkan data dan kenyataan setelah bertahun-tahun )
Yang perlu diingat, ….. Firman Allah dalam Surat ………….. ayat………. Berbunyi :
Dan telah berfirman Tuhan kamu sekalian : وَقَالَ رَبُّكُمُ اُدْعُوْنِى اَسْتَجِبْ لَكُمْ
Berdo'alah pada Saya niscaya Saya (Allah) kabulkan kepadamu.
Jadi kalau ada do'a tidak terkabul, coba pelajari, ada kesalahan apa pada diri saya, sehingga tidak segera terkabul do'a saya. Atau mungkin sudah ada tanda-tanda terkabul, tapi kita tidak tahu. F
Semoga Allah selalu memberi petunjuk kepada penyusun, keluarganya, teman-temannya dan umumnya pada muslimin muslimat, disertai pengampunan-pengampunan dan pertolongan-pertolongan untuk selama-lamanya.
Rasa gembira dan bersyukur kepada Allah SWT, semoga rahmat dan salam serta barokah selalu kepada Nabi, keluarga dan Shohabat-shohabatnya, sampai masa yang tidak ada batasnya.
F. Sebelum dimulai rumus-rumus do'a, penyusun memberikan pemberitahuan, bahwa dasar-dasar penyusunan rumus do'a ini berasal dari DALIL AQLI setelah melihat / membaca sumber-sumber do'a dengan DALIL NAQLI. Jadi, mungkin seperti dalam Ilmu Fiqih dasar penyusunan ini berasal dari IJTIHAD. Kenapa IJTIHAD, karena menginginkan suatu do'a yang praktis, mudah dilaksanakan, komplit dan efisien, tenaga sedikit hasilnya besar
DKI : kemungkinan besar terjadi kesalahan-kesalahan / kelupaan-kelupaan, penyusun sangat mengharapkan kritikan / pembetulan dari saudara/i muslimin muslimat.G
G. Atau di antara saundara/i muslimin muslimat ada yang telah menemukan rumus-rumus do'a yang lebih praktis, penyusun sangat mengharapkan agar dapat bermusyawarah dengannya.
DAFTAR ISI
Halaman
1. Muqoddimah …………………………………………………………………………………. 1
2. Tujuan diciptakannya Jin dan Manusia ……………………………………………………….. 6
3. Kenapa kita harus berdo'a ……………………………………………………………………. 9
4. Siapa saja yang harus berdo'a ? ………………………………………………………………. 12
5. Sumber Do'a …………………………………………………………………………………. 13
6. Materi / barang-barang yang harus diminta ………………………………………………….. 16
7. Ringkasan Do'a lengkap / komplit ………………………………………………………….... 20
a. Pendahuluan do'a ………………………………………………………………………… 20
b. Do'a Ismul Jalalah ………………………………………………………………………… 27
c. Do'a Asmaul Husna ……………………………………………………………………… 29
d. Do'a Basmalah ………………………………………………………………………….... 34
e. Do'a Al Fatihah …………………………………………………………………………… 37
f. Do'a Al Qur'an dan perinciannya ………………………………………………………… 40
8. Gambar ringkasan Do'a lengkap ……………………………………………………………… 44
9. Bacaan lengkap & jumlah bacaan masing-masing Do'a dan keistimewaannya / hebat ………
10. Pembagian pengaturan waktu …………………………………………………………………
11. Kekuatan Do'a ……………………………………………………………………………….
12. Perumpamaan Do'a ……………………………………………………………………………
13. Do'a langsung & tidak langsung ( Do'a Wasilah ) ……………………………………………
14. Cara penyelamatan dari Do'a ……………………………………………………...................
15. Cara pembersihan rintangan dari Do'a ……………………………………………………….
16. Tahap-tahap terkabulnya Do'a ………………………………………………………………..
17. Cara kita bertawakal dengan adanya Do'a ……………………………………………………
18. Waktu melaksanakan jumlah besar …………………………………………………………..
19. Sumber-sumber hukum dari masing-masing Do'a …………………………………………..
20. Tujuan akhir dari Do'a ………………………………………………………………………
21. Penutup ………………………………………………………………………………………
22. Daftar buku-buku / kitab ………………………………………………………………………
23. Tingkatan manusia bagi Tuhan terhadap terkabulnya Do'a ………………………………….
TUJUAN DICIPTAKANNYA MANUSIA
Tersebut dalam ayat …………. Surat …………… yang berbunyi :
وَمَاخَلَقْتُ اْلجِنَّ وَاْلاِنْسَ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنَ
Tidaklah Saya (Allah) menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembah Saya Allah.
Jadi kita sebagai manusia tugasnya hanyalah beribadah pada Allah SWT.
Sekarang kita hidup di alam dunia, di mana kita dihadapkan dengan hal-hal yang harus diselesaikan yang berhubungan dengan kehidupan, seperti kita merasa lapar – perlu makan, merasa haus – perlu minum, merasa kedinginan – perlu selimur, ingin ini perlu alat ini, ingin itu perlu alat itu dst……
Sekarang kita lihat peraturan / hukum-hukum dalam ibadah yaitu :
1. wajib 2. sunah 3. mubah (bebas) 4. makruh 5. haram
Peraturan-peraturan tersebut harus kita taati, bersama-sama dengan pelaksanaan penyelesaian masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan.
Tugas di dunia bagi kita adalah ibadah, sedangkan hidup di dunia dihadapkan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan yang harus segera diselesaikan, tanpa penyelesaian masalah dunia tadi, ibadah akan kacau juga.
Jadi kewajiban manusia adalah :
1. Ibadah pada Allah SWT
2. Membereskan masalah-masalah dunia untuk kelancaran berlangsungnya ibadah
No. 1 : Harus lulus, sebab gagalnya berarti Neraka, lulusnya Syorga
Sanggupkah kita di Neraka
No. 2 : Harus lulus, sebab gagalnya berarti derita dunia, berbahaya terhadap ibadah. Sedangkan lulusnya No. 2, berarti keberesan dunia yang sangat membantu kelancaran ibadah
Catatan :
Untuk No. 2 harus diingat, bahwa kedudukannya adalah sebagai sarana / alat untuk dapat berlangsungnya ibadah. Jadi, bukan yang dimaksud lalu menjadi kaya, sibuk, sampai tidak sempat ibadah itu bukan sama sekali.
Jadi niat sejak awalnya adalah membereskan dunia untuk membantu berlangsungnya IBADAH, jangan sampai keliru.
Kembali pada tugas manusia yaitu mengerjakan kewajiban pokok (IBADAH) dan menyediakan sarana-sarana untuk berlangsungnya kewajiban pokok (DUNIA).
HARUS LULUS, HARUS SUKSES…….. TIDAK BOLEH GAGAL
ADA USAHA ADA JALAN
Barang siapa bersungguh-sungguh pasti dapat منْ جَدّ وَجَدَّ
SELAMAT BERTUGAS
KENAPA KITA HARUS BERDO'A
Mari kita pelajari sejarah terjadinya manusia.
Sebelum Allah Yang Maha Kuasa membuat manusia, telah menciptakan lebih dahulu Bumi, langit seisinya. Untuk Bumi sudah jelas isinya, yaitu : binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, logam-logam dan apa saja yang kesemuanya itu disediakan untuk manusia, yang diambil manfaat oleh manusia, alat-alat yang lain dan sebagainya.
Jadi sebelum ada manusia, Rizqi di bumi telah disediakan dengan komplit, tinggal mengolah saja. Manusia Islam bisa ambil, manusia kafir juga bisa ambil, semuanya bisa. Betapa Tuhan Maha Murah ? sebelum ada manusia sudah disediakan Rizqinya.
Sebagai manusia yang mempunyai akal, setelah tahu bahwa Tuhan telah menyediakan Bumi seisinya untuk manusia, apakah lalu asal ambil tanpa menyebut lebih dulu pada pemberinya, tanpa minta izin lebih dulu, atau kasarnya, asal ambil dengan melupakan pemberinya. Baikkah tingkah laku demikian ? Sudah dicukupi malah melupakan pada yang mencukupi dan tidak mau berbakti.
Oleh karena itu, jika ingin menjadi manusia yang baik / sopan (tawadu'), wajiblah setiap pengambilan / pemakaian barang-barang di Bumi, berterima kasih kepada pemberinya dan untuk yang akan akan diambil / dipakai harus minta yang punya, minta kepada yang punya yaitu Berdo'a.
Jadi wajib bagi Manusia : BERDO'A
Juga bila diingat lagi, siapa yang menjadikan Manusia, siapa yang membuat rupa, bentuk manusia, ada yang bagus ada yang jelek. Siapa yang membuat bodoh / pintar, sakit, sehat, kaya, miskin, rakyat, pangkat, kota, desa, dsb. Apakah manusia dapat memilih ? mampukah manusia memilih ? Kalau sakit, sanggupkah menyembuhkan ? tentu tidak sanggup, hanya mengobati mungkin dapat dengan kekuatan Allah.
Jelaslah, semuanya yang membuat dan mengatur adalah Allah SWT sendiri, kesusahan, kesenangan, Allah sendiri yang membuat. Maka, kalau kita punya masalah-masalah (problem) maka cepat-cepatlah kembali kepada pembuatnya untuk minta bantuan yakni : BERDO'A
Juga dalam hal mencapai cita-cita, keberhasilan dan kegagalan adalah di tangan Allah. Manusia hanya berusaha menurut garis kemampuan yang telah ditentukan oleh Allah. Maka, dalam mencapai segala cita-cita haruslah memohon kepada penuntunnya agar dapat berhasil.
Di dalam Al Qur'an ataupun Hadist juga disebutkan bahwa manusia diperintah untuk Berdo'a.
Seperti Firman Allah dalam Surat …….. Ayat …….. yang berbunyi………….
اُدْعُوْنِى اَسْتَجِبْ لَكُمْ ..... الايه
Dan Hadist Qudsi.
Jadi dilihat dari :
Asal manusia → mendorong harus berdo'a
Pemecahan problem → mendorong harus berdo'a
Berhasilnya cita-cita → mendorong harus berdo'a
Asli perintah (Nas) → mendorong harus berdo'a
Kesimpulannya :
Manusia harus selalu Berdo'a
SIAPA YANG HARUS BERDO'A :
1. Diri sendiri untuk memohon keperluan pribadi
2. Orang tua harus mendo'akan anak-anaknya
3. Anak-anak yang sudah dapat berdo'a, harus mendoakan orang tuanya, pengampunan dan rahmat.
4. Pemimpin mendo'akan kebaikan kepada anak buahnya ( sebagai tanggung jawab ).
5. Do'a umum untuk pengampunan muslimin muslimat.
6. Mendo'akan pada seseorang tertentu bila dibutuhkan.
SUMBER DO'A
1. Kitab Suci Al Qur'an
Di dalam ayat-ayat Al Qur'an itu dapat diambil untuk Do'a, misalnya :
- Ayat Qursyi dapat dipakai untuk Do'a Keselamatan
- Surat Waqi'ah untuk Permohonan Rizqi
- Surat Al-Mulk dapat untuk Do'a terang Qubur dll.
2. Al Hadist
Banyak sekali ajaran-ajaran Do'a yang berasal dari Hadist, seperti Do'a mau makan, Do'a mau tidur, Do'a akan bepergian, Do'a masuk masjid, Do'a-do'a banyak yang lain-lainnya yang berasal dari Hadist.
3. Ijazah / Do'a dari para Ulama
Biasanya Do'a ini Do'a campuran, yang diambil dari Al Qur'an sedikit, ditambah Do'a sendiri, ditambah ajaran Do'a dari Hadist. Jadi Do'a yang disusun oleh Ulama, berdasarkan Ilham dari Tuhan.
Misalnya : Hizib Nawawi, Hizib Nashor, Hizib Bahri, dll.
4. Do'a yang kita susun sendiri menurut kehendak kita asalkan tidak bertentangan dengan Al Qur'an dan Al Hadist.
Kalau dilihat dari sumber asal Do'a, ternyata disitu berisikan segala macam Do'a apa saja ada. Misalnya Al Qur'an, untuk Do'a Rizqi, baca Surat/Ayat ini, untuk Do'a keselamatan, baca ayat ini, untuk Do'a agar pandai, baca ayat ini, untuk Do'a anti ngantuk, baca ayat ini, untuk ……….. apa aja ada, tinggal kebutuhan kita.
Juga dari Hadist Nabi, banyak Do'a yang diajarkan, untuk keperluan ini, itu, tinggal pilih saja kumpulan Do'a-do'a Nabi, mungkinkah kita dapat membaca semua ? Sekarang Do'a mana saat ini yang kita kerjakan ?
Kemudian Do'a-do'a dari para Ulama, juga cukup banyak, tinggal pilih yang disuka, umumnya berasal dari hasil Ijtihad para Ulama.
MATERI / BARANG YANG HARUS DIMINTA
Secara garis besar, yang harus diminta adalah semua apa saja yang diperlukan untuk dapat hidup dengan selalu meningkat dalam rangka niat agar ibadah juga meningkat. Sebab, banyak juga jenis-jenis ibadah yang memerlukan biaya tidak sedikit.
Sudah menjadi tujuan umum untuk kebutuhan hidup yaitu Rizqi, baik berupa harta benda maupun uang. Dalam rangka ibadah. Usaha pertama adalah mencari ilmu bukan ? Dalam mencari ilmu, pasti membutuhkan biaya, missal biaya makan, perjalanan, buku-buku pelajaran, dll. Bagaimana kalau biaya yang ada hanya cukup untuk makan ? Tentu saja tujuan mencari ilmu terhambat.
Kalau sebagai orang tua yang memikirkan biaya anak-anaknya untuk sekolah, bagaimana mungkin kalau biaya yang ada hanya cukup untuk makan. Jadi, permohonan No. 1 untuk kebutuhan hidup adalah RIZQI.
Dengan adanya kita mohon Rizqi, apakah Rizqi nantinya langsung di muka kita tanpa proses ? Tidak, mesti ada jalan-jalan Rizqi. Permohonan No. 2 adalah JALAN RIZQI. Mohon kepada Allah, agar dibukakan jalan-jalan Rizqi yang mudah.
Kalau Rizqi mudah, jalannya sudah, apa lagi ? yaitu cara mengambil Rizqi dengan melalui jalan tsb. yaitu istilahnya " ILMU ". Permohonan No. 3 adalah Ilmu-Ilmu Pengetahuan untuk melewati jalan-jalan Rizqi dalam rangka ambil Rizqi.
Kelakuan manusia memang macam-macam, ada yang sudah kaya masih saja serakah, ingin tambah kaya dengan jalan memeras, korupsi, bachil dsb, yang memenuhi hawa nafsu dan kemaksiatan. Tapi ada juga orang yang serba kekurangan, ini tak punya, itu tak punya, hidupnya statis, tidak maju, tapi sudah terima dan senang, padahal dalam keadaan serba kekurangan.
Lalu bagaimana yag baik ? kaya serakah apa miskin senang, apa kaya tapi hati/budi pekertinya baik ? Ya memang yang diminta adalah serba kecukupan harta dan berbudi pekerti baik. Tapi apakah kekayaan itu kehendak atau buatan manusia ? Atau miskin yang aktif / rajin, baik hatinya, tidak menjadikan ma'shiyat skibat kemiskinannya. Agar dalam keadaan kaya dan miskin, dapat mengatur hati, menjadi tenang dan stabil, maka perlu berdo'a masalah kekayaan lahir bathin (4)
- Kaya lahir, memang kebutuhan terpenuhi.
- Kaya bathin, tidak serakah.
Permohonan yang ke-5 adalah minta kekuatan. Dengan kekuatan itulah diharapkan dapat berusaha keras dalam menuju cita-cita, yaitu dalam melaksanakan usaha Do'a No. 1 , 2 , 3 , dan 4.
Permohonan ke-6 minta keselamatan dari gangguan apapun juga. Selamat diri sendiri, keluarga, juga harta benda, dari godaan-godaan jin, syaitan, manusia-manusia yang jahat, dari kejahatan apa saja, selamat dari penyakit-penyakit dsb.
Ke-7 yaitu mohon disingkirkan segala rintangan-rintangan, dari rintangan jin, manusia, syaitan, barang-barang, atau hawa nafsu kita sendiri yang merintangi, agar dilenyapkan dan yang ke-8 Mohon Dikabulkan.
Ringkasannya : yang diminta adalah
No. 1 s/d 5 : adalah Pembangunan
No. 6 : Keselamatan dari Godaan
No. 7 : Pembersihan Rintangan
No. 8 : Pengabulan
Penjelasan :
No. 1 : Dalam hal Rizqi, dapat diminta, rizqi harta benda, rizqi keturunan yang shaleh, ilmu-ilmu yang bermanfaat, umur panjang, sehat wal afiat dsb.
No. 2 : Pembukaan jalan
Jalan rizqi, jalan hati, ilmu, ibadah, jalan-jalan kebaikan, dsb.
No. 3 : Mohon ilmu-ilmu, ilmu manfaat, dunia dan akhirat.
No. 4 : kekayaan lahir bathin, dunia akhirat
No. 5 : kekuatan, badan, harta, fikiran, iman, dsb.
No. 6 : Selamat dari godaan ….
No. 7 : Bersihkan Rintangan-rintangan ….
No. 8 : Pengabulan.
# RINGKASAN DO'A LENGKAP / KOMPLIT #
Ringkasan Do'a lengkap & komplit yaitu terdiri atas :
a. Pendahuluan Do'a
b. Do'a Ismul Jalalah
c. Do'a Asma'
d. Do'a Basmalah
e. Do'a Al Fatihah
f. Do'a Al Qur'an
a. Pendahuluan Do'a
Yang dimaksud pendahuluan do'a ialah bacaan-bacaan yang harus dibaca sebelum berdo'a, di mana bacaan-bacaan itu sangat berpengaruh dengan terkabulnya do'a, tapi bacaan itu sendiri belum do'a yang sesungguhnya.
Pendahuluan terdiri atas :
1. Istighfar : yaitu permohonan maaf kepada Allah agar dosa-dosa pemohon berikut keluarganya, kedua orang tuanya, dan dosa-dosa orang-orang yang ada hak Adami dengannya dan umumnya muslimin muslimat.
Setelah Istighfar, kita anggap hati pemohon sudah bersih dari dosa, jadi akan menghadap Allah dengan lapang, tenang, dan harapan besar dapat diterima dihadapan Allah SWT, dan dikabulkan permohonannya.
2. Tasbih : Subhanallah : Maha Suci Allah
Alangkah baiknya, sebelum berdo'a, memuji pada Allah, Maha Suci Allah dari sifat-sifat kekurangan. Allah tidak kekurangan suatu apapun. Maha Suci Allah dari sifat kekurangan.
Dengan pujian tsb. Diharapkan Allah menjadi Ridlo, sehingga diterima do'anya dan dapat dikabulkan. Jadi, bacaan Tasbih berfungsi membantu terkabulnya do'a.
3. Tahmid : Alhamdulillah : Segala Puji Bagi Allah
Bacaan Tahmid digunakan / dibaca terutama sesudah mendapatkan keni'matan, seperti setelah makan, setelah tidur dan lain-lain. Tahmid adalah bacaan untuk menyatakan terima kasih pada Allah. Sehingga hamba yang baik, merasa telah mendapat / menerima banyak keni'matan dari Tuhan. Kalau tidak menyatakan terima kasih, mengkhawatirkan kalau tidak diridloi, sudah diberi keni'matan malah lupa pada yang memberi. Dan dikhawatirkan lagi, tidak akan ditambah keni'matannya, karena tidak terima kasih.
Secara aqal pikiran, kalau tidak terima kasih, makatidak akan diberi lagi, ditambah keni'matannya, karena setelah diberi ni'mat ternyata terima kasih itu akan mendatangkan ridlo Allah. Dengan Allah ridlo akibatnya do'a diterima dan dikabulkan.
4. Takbir : Allahu Akbar : Allah Maha Agung
Kebalikan dengan Tasbih, kalau Tasbih Allah tidak kekurangan suatu apapun, sedang Takbir Allah Maha Agung dengan memiliki sifat-sifat Maha Sempurna, Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, dsb.
Memuji Allah dengan Tasbih saja, tidak cukup, dengan Takbir saja, juga tidak cukup, jadi harus kedua-duanya yag berarti Allah Maha Agung Maha Sempurna segala-galanya, dan tidak kekurangan sedikitpun, Maha Suci Allah dari sifat-sifat kekurangan.
Cukuplah sekarang memuji pada Allah. Diharapkan dengan lengkapnya pujian akan lebih kuat untuk mendatangkan ridlo Allah, berarti memperkuat terkabulnya do'a.
5. Tahlil : Laa Ilaaha Illallah : Tidak ada Tuhan yang dimintai dan mengabulkan kecuali Allah.
Di sini mulai mengadakan pemusatan fikiran. Hati sudah bulat, fikiran sudah tertuju kepada Allah, sudah siap untuk mengahaturkan permohonan. Jadi Tahlil ini berfungsi untuk mengkhusyu'kan hati dan dengan khusyu'nya sehingga fikiran-fikiran yang lain-lain dapat dihindari.
Diharapkan dengan Tahlil ini, dapat memperkuat terkabulnya do'a, karena kemantaban dan kekhusyu'an, serta pemusatan fikiran dari pemohon, hilangnya sifat-sifat syirik di hati.
6. Hauqolah : Laa haula walaa quwwata illa billah : Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung
Kalau dengan Tahlil sudah terpusat fikirannya, hanya Allah saja yang dituju, tidak ada lain. Sekarang pemusatan dikhususkan hubungannya dengan permohonan. Jadi arti lengkapnya adalah:
Tidak ada daya untuk mencapai cita-cita dan tiak ada kekuatan untuk menghilangkan hambatan-hambatan kecuali dengan pertolongan Allah. Kalau dalam Tahlil, Tidak ada Tuhan yang dapat diminta kecuali Allah. Kalau Hauqolah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, berarti lebih terperinci.
Sekarang kita umpamakan saja, ada seseorang yang kaya, pemurah, dermawan, kemudian kedatangan orang yang sedang menderita / miskin, lalu orang miskin itu menyampaikan kepada orang kaya suatu pernyataan begini :
Aduh Bapak, saya saat ini sedang menderita … . Rasanya tidak ada yang dapat menolong didaerah ini kecuali Bapak ….
Sebagai seorang dermawan, murah, ramah, langsung saja memberi bantuan. Apalagi pada Allah yang paling murah dan kasih daripada orang-orang yang paling murah dan asih, langsungsaja mesti dikabulkan apa yang menjadi permohonan.
Jadi Hauqolah juga termasuk penguat pengabul do'a.
7. Sholawat : Allahumma Sholli 'alaa sayyidina Muhammadiw wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa barik wasallim.
Semua manusia dapat mengetahui jalan yang benar, Agama yang benar, cara berdo'a yang benar adalah karena utusan Allah yaitu Nabi. Nabi adalah orang yang punya pangkat tertinggi bagi Tuhan, karena satu-satunya orang menyampaikan ajaran-ajaran dari Tuhan. Nabi / Rosul adalah orang yang sangat dikasihi oleh Tuhan.
Maka sebelum berdo'a, harus menghormat dulu pada Nabi dengan jalan membaca do'a Sholawat, sesuai dengan sabda Nabi yang artinya ……… bahwa :
Do'a akan berhenti ( tidak sampai ) sebelum dibacakan Sholawat.
Dan ada perintah lagi yang artinya :
Do'a akan diterima kalau terletak di antara 2 Sholawat.
Maksudnya : Sebelum berdo'a membaca Sholawat
Sesudah berdo'a membaca Sholawat
Sekarang sudah selesailah, pendahuluan do'a, seperti hamba yang menghadap kepada Rajanya Raja ( Malikul Mulki ) sudah siap segalanya.
Maka sampailah, saatnya untuk menyampaikan permohonan …………….. !!!
b. Do'a Ismul Jalalah
Ismul Jalalah yaitu asma' pusat yaitu Allah. Nama Allah beasal dari Ilaahun : اِلٰهٌ : yang berarti Tuhan, kemuadian Ilaahun diberi Alif Laam menjadi Al-ilaahu : Tuhan yang dituju, Tuhan yang dimaksudkan.
Secara I Nahwu, ilaahun : اِلٰهٌ : itu Ismi Nakiroh. Setelah diberi ال : Alif Laam menjadi Ismi ma'rifat, yaitu isim yang sudah jelas, yang berbunyi Al-Ilaahu : اَ ْلاِلٰهُ , kemudian Alif di tengah dibuang menjadi : اَلله ُ : Tuhan yang dituju.
Maka Ismul jalalah, kurang tepat kalau meminta macam-macam, yang tepat adalah kita memohon memakai Asmaul Husna, yaitu Nama-nama Allah sesuai dengan sifatnya. Misalnya: Allah punya Nama : اَلرَّزَّاقُ : banyak / Maha memberi Rizqi. Nama Allah Ya Rozzaq, sifat Allah juga demikian. Jadi kalau kita minta Rizqi, mintalah pada Arrozzaq yang berbunyi : " Ya Rozzaq ( Allah banyak/Maha memberi Rizqi ) berilah saya Rizqi ". Kalau kita pakai Ya Allah berilah saya Rizqi, boleh saja, tapi kurang tepat dan tidak menurut perintah Al Qur'an.
Lalu untuk Ya Allah minta apa ? oleh karena Nama Allah tidak menyebut sifat-Nya, maka hanya dipakai untuk dzikir mendekatkan diri pada Allah, bukan untuk meminta, seperti : dzikir Satariyah, Naqsabandi, Syadziliyah dll.
Dalam rangka Do'a, cara membacanya menjadi begini : " Ya Allah …X, Ya Allah Engkau yang kami tuju, kami mohon ridlo-Mu untuk membaca dan memohon dengan Nama-Mu Asmaul Husna.
Hal ini sesuai dengan perintah dalam Al Qur'an yang maksudnya, bila berdo'a diperintahkan memakai Asmaul Husna.
Marilah kita membahas Do'a-do'a Asmaul Husna.
c. Do'a Asmaul Husna
Kenapa berdo'a dengan Asma' ?
1. Secara Aqal, Asma' adalah menunjukkan kekuasaan Allah dalam salah satu bidang, misalnya Ar Rozzaq ( Allah PEmberi Rizqi ). Maka sangatlah tepat jika mohon Rizqi dengan memanggil Asma' Ar Rozzaq.
2. Secara Hukum, memang diperintahkan dalam Al Qur'an, jika berdo'a agar memakai Asmaul Husna.
Asmaul Husna yang masyhur dan diperintahkan untuk dihafal dan yang hafal diberi kegembiraan masuk Surga. Adalah berjumlah 99 Asma'. 99 Asma' itu berisi macam-macam sifatnya. Untuk ibadah, Asma' 99 dibaca semua, sedangkan kalau untuk Do'a, cukup diambil yang perlu-perlu saja.
Asma' mana yang harus diambil untuk Do'a-do'a. Cari saja Asma' yang artunya sesuai dengan kebutuhan.
Untuk untuk permohonan yang seperti tsb. dalam Bab 5 halam 16 maka Asma'-Asma' nya adalah sbb :
- Asma' 1 : اَلرَّزَّاقُ : Ar Rozzaqu : Allah Maha Pemberi Rizqi. Di sini memohon diberi Rizqi yang luas, barokah, halal, bagus dan Rizqi keturunan Sholeh, ilmu manfaat, kebahagiaan dunia dan akhirat dll.
- Asma' 2 : اَلْفَتَّاحُ : Al Fattahu : Allah Maha Pembuka. Di sini memohon terbukanya jalan-jalan Rizqi, ilmu-ilmu, jalan ibadah, jalan kebaikan-kebaikan, terbukanya jalan ke Surga dsb.
- Asma' 3 : اَلْعَلِيمُ : Al 'alimu : Allah Maha Tahu. Di sini memohon ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat, ilmu-ilmu umum, ilmu agama, ilmu untuk mencari uang, dsb.
- Asma' 4 : اَلْغَنِىُّ : Al Ghoniyyu : Allah Maha Kaya. Di sini memohon kekayaan, kaya apa-apa yang halal, jauh dari haram-haram, kaya ibadah, jauh dari maksiat-maksiat, kaya anugerah Allah, jauh dari mengharap / tamak pada orang.
- Asma' 5 : اَلْقَوِيُّ : Al Qiwiyyu : Allah Maha Kuat. Di sini mohon kekuatan dalam menuju cita-cita, mencari Rizqi, mencari ilmu, kuat lalui bathin, kuat fikiran, badan, kuat menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dsb.
- Asma' 6 : اَلْحَفِيظُ : Al Hafiidhu : Allah Maha Melindungi. Di sini mohon perlindungan dari godaan jin, syaithan, manusia, dan dari kejelekan apapun juga dalam rangka menuju cita-cita.
- Asma' 7 : اَلْمُمِيتُ : Al Mumiitu : Allah Maha Mematikan. Di sini memohon agar apa saja yang merintangi perjalanan, akan merusak perjalanan kita supaya dimatikan, musuh-musuh dimatikan, yang akan merusak, mohon dihancurkan, dsb.
Dari Asma'-Asma' tsb. dapat kita kelompokkan
No. 1 s/d 5 : Kelompok Penbangunan
No. 6 : Keselamatan
No. 7 : Pembersihan Gangguan
- Asma' 8 : teakhir yaitu : اَلْمُجِيْبُ : Allah Maha Pengabul Do'a. Di sini memohon agar Do'a No. 1 s/d No. 7 dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.
Sesuai dengan Asma' tsb. yaitu Allah Maha Pengabul Do'a, maka tentu saja Do'a-Do'a akan dikabulkan, pasti dikabulkan atas kehendak Allah Maha Pengabul.
Untuk sempurnanya, alangkah baiknya sebelum Ya Mujiibu, dibacakan Asma' اَلسَّمِيْعُ : As Sami'u : Allah Maha Mendengar. Di sini dimaksudkan Allah Maha MEndengar atas Do'a-do'a hamba-Nya, dalam arti Maha Pengabul, atau akan mengabulkan. Sebab apa guna kalau didengar tapi tidak dikabulkan ? sedang Allah sendiri tanpa dibaca Asma' اَلسَّمِيْعُ juga sudah mendengar setiap saat ( tidak tuli ). Maka Asma' اَلسَّمِيْعُ di sini berfungsi memperkuat pengabulan, memperkuat Asma' Al-Mujiibu.
Jadi ringkasannya adalah sbb:
Kita memohon kepada Allah, dengan menyebut Nama
يَا اَلله ُ
يَا رَزَّاقُ ↔ يَا فَتَّاحُ ← يَا عَلِيْمُ ← يَا غَنِيُّ
يَا قَـوِيُّ
يَا مُمِيْتُ يَا حَفِيْظُ
يَا سَمِيْعُ
يَا مُجِيْبُ
Asma'-asma' ini khusus dalam rangka Pembangunan. Adapun untuk kebutuhan yang lain dapat diambil sendiri pada Asma'-asma' yang lain dari 99 Asma'.
SELAMAT BERDO'A DENGAN ASMAUL HUSNA
d. Do'a Basmalah
- Arti Basmalah بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمٍ
" Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih "
Ada yang menafsirkan : اَلرَّحْمٰنِ : Maha Murah Allah terhadap hamba-Nya di dunia, baik yang Islam maupun yang tidak Islam semua mendapatkan kemurahan Allah khusus di dunia, misalnya walaupun kafir atau musyrik, tetap diberi Rizqi oleh Allah SWT.
Sedang untuk : اَلرَّحِيْمُ : Maha Asih Allah khusus kepada hamba-hamba yang Mukmin / beriman saja besok di Akhirat.
Sekarang.
Kenapa kita menyebut / membaca Basmalah
Untuk apa kita menyebut Nama Allah
Dalil Aqal
Seluruh alam semesta, sampai tubuh kita sendiri adalah milik Allah se-mata. Jadi, dalam hal diam, gerak, keperluan apa saja, kita harus menyebut dulu Nama Allah. Sebab kita tidak akan dapat berbuat suatu apapun tanpa kehendak Allah, atau tidak berbuat sesuatupun juga karena kehendak / izin Allah.
Oleh karena itu, tidak boleh lupa, bila akan berbuat sesuatu, seperti makan, minum, dsb. harus membaca Basmalah. Apalagi menginginkan terkabulnya Do'a yang begitu banyak, maka bacaan Basmalah pun harus juga banyak.
Jadi di sini dibaca Basmalah tsb. dalam rangka usaha menuju cita-cita. Dengan nama Allah tsb. diharapkan Do'a-do'a akan terkabul, sebab dalam berusaha semua milik Allah dan penentu Allah. Bila sudah menyebut nama-Nya tentu saja akan mendapat Murah Asih, pertolongan Allah YME → terkabulnya Do'a.
Kalau dibalik
Yang membuat bumi langit Allah
Yang membuat tinggi rendahnya manusia, Allah
Yang membuat kaya miskin juga Allah
Yang membuat berhasil dan gagal juga Allah
Kenapa kita tidak menyebut nama-Nya ? Salah besar bukan ?
Jadi di samping dalam rangka menuju cita-cita agar berhasil maka dibaca Basmalah, tapi juga suatu kewajiban naluriah, bahwa setiap apa saja hamba harus membaca nama Allah atau Basmalah.
Demikianlah di saat apapun, di tempat manapun hamba harus menyebut nama Tuhan, apalagi dalam rangka menuju cita-cita dan berdo'a.
Wajib menyebut Nama Allah
Atau
Wajib Membaca Basmalah
Dengan Nama Allah ….. berarti Tuhan Bersama Kita
PASTI BERHASIL CITA-CITA
Basmalah dibaca untuk PERBUATAN apa saja yang diridloi Allah SWT
Jadi kedudukan Basmalah terhadap Do'a Asma' adalah penerus Do'a dalam rangka awal usaha.
e. Do'a Al Fatihah
Sesuai dengan Hadist Nabi yang artinya :
" Surat Al Fatihah itu bisa dibaca untuk maksud apa saja "
Memang kalau dilihat artinya :
" Dan hanya kepada-Mu-lah kami minta pertolongan وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنَ
Pertolongan apa dalam hal apa ?
Pertolongan dalam segala hal ……!
Jadi jelaslah Al Fatihah dapat dipergunakan untuk Do'a apa saja.
Perlukah kita membaca Al Fatihah dalam Do'a ?
1. Yaa, perlu sekali. Dalam segala Do'a diusahakan memakai Al Qur'an. Seperti halnya memohon pertolongan dan sekaligus memohon petunjuk, ternyata di dalam Surat Al Fatihah telah mencukupi.
2. Do'a Al Fatihah, dalam rangka deretan Do'a lengkap dapat berfungsi sbb. :
Do'a Asma' : Do'a pokok
Do'a Basmalah : Do'a awal tindakan / usaha
Do'a Al Fatihah : Do'a ringkas, komplit yang berisi
- Bismillah s/d Maliki yaumiddin
Berupa Muqoddimah
- Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin
Berupa Do'a inti.
- Ihdinashshirothol mustaqim dst.
Berupa arah tujuan Do'a secara garis besarnya akan tercapai demikian.
Jadi, ringkasnya : Al Fatihah : merupakan penguat, mempercepat, Do'a-do'a Asma' atau penerus dari Do'a Asma' semoga cepat tercapai cita-cita. Do'anya berhasil.
3. Al Qur'an Kalamullah, semua yang terjadi, sudah terjadi, akan terjadi, telah tercantum dalam Al Qur'an. Juga Al Qur'an berisi Do'a-do'a. apalagi Al Fatihah, kepala Al Qur'an, Apakah tiak digunakan untuk Do'a ?
Jadi Al Fatihah harus digunakan untuk Do'a.
4. Seperti No. 2, Do'a Al Fatihah adalah Do'a yang ringkas, pendek, lengkap, dapat untuk apa saja berisi pertolongan dan petunjuk kea rah yang benar, yaitu arah / jalannya orang-orang yang telah mendapat keni'matan, bukan pula yang tersesat.
Jadi Al Fatihah harus digunakan !!!!
Adapun kehebatan Al Fatihah nanti ada bab tersendiri ( lihat bab ……. Halaman …… )
f. Do'a Al Qur'an dan Perinciannya
Dimaksudkan dalam bab ini adalah Do'a-do'a yang diambilkan dari ayat-ayat Al Qur'an, yang sesuai dengan kebutuhan kita, ataupun keterangan dari Al Qur'an, yaitu Hadist, do'a para ulama, dan do'a-do'a sendiri.
I. Do'a Al Qur'an, contohnya :
1. Surat Al Insyiroh, bisa digunakan untuk Do'a sesuai dengan arti Surat Al Insyiroh, yaitu:
1. Lapang dada.
2. Beban-beban berat menjadi ringan.
3. Namanya harum
4. Setiap kesukaran pasti ada kemudahan, baik perkara dunia maupun akhirat.
5. Kerajinan / dinamis
6. Semuanya kita berharap kepada Allah.
Isi Surat itu ditujukan pada siapa ? Pada Nabi Muhammad SAW. Tapi bagi yang membaca akan mendapat barokahnya seperti tersebut di atas.
2. Ayat Kursyi : intinya adalah ayat yang berbunyi :
" Allah tidak berat untuk memelihara bumi langit " وَلاَيُؤِدُهُ حِفْظُهُمَا
Yang ditujukan siapa ? bumi langit. Bagi si pembaca akan ikut terpelihara, dalam arti terlindung dan terpelihara.
3. Surat Al Fiil, yaitu menceritakan tentara Gajah yang kuat dikalahkan oleh burung Ababil. Kenapa tentara Gajah dirusak ? karena tentara Gajah akan merusak Ka'bah.
Ini bisa dipakai untuk permohonan penghancuran / pengrusakan orang-orang Dzalim.
Dsb. banyak sekali ayat-ayat Al Qur'an yang dipakai untuk Do'a.
4. Dan ayat-ayat / surat-surat lain supaya dicari sendiri, / tanya kepada orang-orang yang mengetahui tentang ini.
II. Termasuk juga do'a Al Qur'an, yaitu Do'a-do'a dari perintah Nabi ( Hadist-hadist Nabi ). Dengan pengertian, bahwa di dalam Al Qur'an menyebutkan
اَطِيْعُوا االله َ وَاَطِيْعُوا الرَّسُولْ......
" Taatlah pada Allah dan utusan-Nya "
Jadi dengan Hadist Nabi / perintah Nabi, juga termasuk mengikuti ajaran Al Qur'an dan berarti juga termasuk Do'a Al Qur'an tiak langsung ( tidak langsung Ayat )
III. Do'a-do'a Ijazah dari para Ulama, seperti Hizib-hizib : Hizib Nawawi, Hizib Bahri, Hizih Nashor, Hizib Chafie dll. kalau kita teliti maka di situ ternyata isinya Do'a Al Qur'an dan campuran, tambahan-tambahan sendiri, juga mungkin ada yang dari Hadist Nabi.
IV. Do'a sendiri
Yang dimaksudkan Do'a sendiri, ialah Do'a hamba kepada Tuhan tanpa disandarkan dengan Ayat-ayat Al Qur'an, Hadist maupun dari Ulama.
Jadi bahasanya dibuat sendiri. Di sini berarti baru menjalankan perintah.
اُدْعُوْنِى اَسْتَجِبْ لَكُمْ .... المؤمن ( الغافر .... )
" berdo'alah ….. maka ( pasti ) Saya ( Allah ) kabulkan "
Pokoknya berdo'a.
Baiklah di sini do'a Al Qur'an dan perinciannya sudah, tinggal bagi hamba yang akan berdo'a, Ayat / Surat mana yang akan dibaca. Tinggal pilih, dan harus cocok dengan Do'a hamba.
Jelaslah sudah mengenai lengkapnya Do'a, dimulai
- Muqoddimah Do'a
- Do'a Ismul Jalalah
- Do'a Asmaul Husna
- Do'a Basmalah
- Do'a Al Fatihah
Untuk ringkasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
JENIS-JENIS DERIVAT NAFSIAH
A. Nafsu Amarah
1. Penggerak kemauan
2. Cenderung pada kejahatan
B. Nafsu Musawwilah
1. Menipu diri
2. Suka kesemuan
C. Nafsu Lauwamah
1. Pencela
2. Penimbang
D. Nafsu Muthmainnah
1. Kesayangan Tuhan
2. Tenang bahagia
E. Rasukan Indiawi
1. Obserwator
2. Pintu gerbang
Sukanto MM, Nafsiologi, Pen. Integrita Press, 1985, hal : 94.
BAB V
Nafsu : Sifat
Amarah : 1. kikir 2. loba/tamak 3. dengki 4. bodo
5. sombong 6. menuruti keinginan tanpa pertimbangan 7. pemarah
Lawamah : 1. tercela 2. menuruti hawa nafsu 3. tipu daya
4. bangga diri / merasa tinggi
5. gunjing 6. pameran 7. aniaya 8. menipu
9. lupa diri
Muthomah : 1. dermawan 2. menerima apa adanya
3. sabar 4. sopan 5. taubat
6. halim ( di atas sabar ) 7. tanggung jawab
Muthmainah : 1. lebih dermawan 2. tawakal ibadah
4. bersyukur 5. ridlo 6. takut
Rodliyah : 1. mulia 2. zuhud 3. ikhlas 4. perwiro
5. riyadloh / mujahadah 6. menepati janji
Mardliyah : 1. bagus akhlaknya 2. meninggalkan selain Allah
3. asih terhadap makhluk dan membawanya ke kebaikan, dan mendo'akan kepada mereka agar diampun dosanya dan cenderung kepada mereka untuk menggeser hati dan tabiat mereka mereka dari kegelapan ke penerangan.
Kamilah : lulus dalam Islam, Iman, Ikhsan
Tingkatan :
Almul Yakin
Ainul Yakin
Haqqul Yakin
PERUMPAMAAN KEKUATAN DO'A
Do'a Kekuatan Do'a Umpama
1. Asmaul Husna : Sumber Tenaga Dinamo
2. Bismillah : Penghubung Tenaga Saklar
3. Al Fatihah : Saluran Tenaga Kabel
4. Al Qur'an, Do'a : Perincian Penggunaan Tenaga TV, dll
KEKUATAN
Al Qur'an : sifatnya : wasilam
Kekuatan : Firman Allah
Al Fatihah : Ringkasan Qur'an
Basmalah : Ringkasan Al Fatihah
Yang berisi Nama Allah Rohman – Rohim
Ringkasan Al Asmaul Husna
اَلدُّعَاءُ وَالذِّكْرُ بِا ْلاَسْمَآءِ اْلحُسْنٰى
DO'A & DZIKIR DENGAN MEMBACA AL ASMAUL HUSNA
I. Perintah Dzikir : Surat Al Baqoroh ayat 152
فَاذْكُرُوْنِيْ ۤ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْالِيْ وَلاَتَكْفُرُوْنِ
" Maka ingatlah kamu semua kepada-Ku, pasti Aku ( Allah ) ingat kepadamu dan bersyukurlah kamu semua kepada-Ku ( Allah ) dan janganlah kamu kufur. "
II. Perintah membaca Al Asmaul Husna
1. Al Qur'an :
a. Surat Al Ahsyr ayat 24 :
هُوَالله ُاْلخَالِقُ اْلبَارِئُ اْلمُصَوِّرُلَهُ اْلاَسْمَآءُ اْلحُسْنٰى يُسَبِّحُ لَهُ مَافِى السَّمٰوٰتِ وَاْلاَرْضِ وَهُوَاْلعَزِيْزُاْلحَكِيْمُ
" Dan Allah itu Maha Pencipta. Maha Pembentuk dan bagi-Nya Al Asmaul Husna. Langit dan Bumi membaca Tasbih kepada-Nya, dan Allah Maha Mulya dan Maha Bijaksana. "
b. Surat Bani Israai ayat 110 :
قُلِ ادْعُواالله َ اَوِادْعُواالرَّحْمٰنَ اَ يَّا مَّاتَدْعُوْافَلَهُ اْلاَسْمَآءُ اْلحُسْنٰى
" Katakanlah : Menyerulah kepada Allah, atau menyerulah kepada Arrahman. Manakala kamu berdo'a, maka bagi Allah mempunyai Al Asmaul Husna. "
c. Surat Al-A'rof ayat 180 :
وَ ِللهِ اْلاَسْمَآءُ اْلحُسْنٰى فَادْعُوْاهُ بِهَا
" Bagi Allah mempunyai Al Asmaul Husna, maka berdo'alah kamu semua dengan Al Asmaul Husna "
2. Al Hadist : Sunan At Tirmidzi juz 5 hal 192.
اِنَّ ِللهِ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ اِسْمًامَنْ اَحْصَاهَادَخَلَ الْجَنَّةَ
" Sesengguhnya : Bagi Allah mempunyai Al – 99 nama yang indah-indah. Barang siapa hafal ( membaca setiap hari ) masuk Surga "
III. Tujuan Dzikir
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui dzikir lesan, dan hati, sehingga Nama Allah selalu terucap di bibir dan teringat di hati dan terujud dalam sikap selama hidup sampai meninggal dengan khusnul khotimah dan menghadap Allah SWT dengan riang gembira.
2. Memohon kepada Allah SWT agar berhasil segala cita-cita yang menyangkut urusan dunia dan agama, lahir maupun batin.
3. Mohon kepada Allah SWT agar diselamatkan dari gangguan jin, manusia, syaitan dan gangguan apa saja dan dari penyakit-penyakit.
4. Untuk mendapatkan khasanah di dunia dan akhirat dan selamat dari Neraka.
IV. Target
1. Terbentuknya jiwa yang Muthmainnah ( tenang ), istiqomah ( stabil ), sejahtera karena penuh dengan limpahan rahmat, bantuan dan lindungan dari Allah SWT. Jiwa terisi dengan sifat-sifat Mahmudah ( terpuji ) dan hilang sifat-sifat Madzmumah ( tercela ).
2. Memiliki fikiran yang kuat, cara berfikir yang aktif, dinamis, kreatif dan penuh inisiatif, serta selalu merasa optimis terhadap masa depan, dan ridak risau bila teringat masa yang telah lalu.
3. Kebahagian di dunia dan akhirat.
V. Tahap terkabulnya Do'a
Pada tahap permulaan Asma' akan mempengaruhi jiwa/mental yang tahap berikutnya akan diikuti terkabulnya Do'a yang berbentuk raga/phisik, sehingga terujud apa yang diharapkan bahkan semoga dapat melebihi target harapan.
VI. Berjama'ah
Dzikir ini dilaksanakan secara berjama'ah ( bersama-sama ) dengan harapan bahwa Do'a bersama akan kuat dan lebih cepat terkabulnya.
VII. Hubungan dengan Pemerintah
Do'a bersama ini diharapkan dapat membantu proses Pemerintah dalam hal yang tersebut di dalam Pembukaan UUD 45 alenia 4, yang berbunyi a.1.:
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kesejahteraan sosial.
VIII. Bagi pelajar, maka Asma' (Allah) akan membentuk jiwa menjadi semangat, rajin belajar, memperkuat ingatan, menambah keberanian, jiwa menjadi tenang, sehingga ilmu-ilmu masuk ke fikiran, cepat faham. Dan hilang rasa gelisah, putus asa, dan kesusahan. Jiwa menjadi mantab, optimis dan kepercayaan kepada Allah makin tinggi.