Target level 1 : mengenal huruf A-Z
JALUR PERTAMA
kemudian dilatih lagi otak kanannya dengan berganti-ganti jalur sampai dia bisa menebak semua hurufnya dengan baik dan benar
Hendry Risjawan - Braveheart Motivator & Mind Therapist
Hendry Risjawan - Braveheart Motivator & Mind Therapist
TEORI PERTAMA
Alhamdulillah kenapa orang harus dilatih dengan keseimbangan otak kanan dn otak kiri?
jawabannya ada 2
PERTAMA menurut Bpk. Hendry Risjawan - Braveheart Motivator & Mind Therapist
Mengajar haruslah melibatkan otak kiri dan kanan siswanya. Jika tidak melibatkan kedua fungsi otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi bagi diri siswa. Potensi salah satu otak itu akan lemah dan semakin lemah. Untuk itu, semua guru/dosen/trainer ketika mengajar haruslah menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya...
KEDUA menurut teori sistem level.. ketika hanya otak kiri yang dilatih maka dia cenderung hafal tapi tidak mengerti, begitu juga jika hanya otak kanan yang dilatih maka dia kesulitan menghafal dan merasa jenuh karena terlalu sulit maka kami hadir dengan pembelajaran terbaru didesain khusus seperti permainan game terdiri dari "LATIHAN" dan "LANGSUNG", latihan untuk melatih otak kiri dengan hafalan secara urut sedangkan langsung untuk melatih otak kanan dengan metode acak sehingga memudahkan murid untuk menghafal sekaligus mengerti juga tidak jenuh itulah yang kemudian kami sebut METODE SISTEM LEVEL karya Tahif Mustabiq Sufi
TEORI KEDUA
Hendry Risjawan - Braveheart Motivator & Mind Therapist
Teori ke dua fungsi otak kanan dan kiri : Otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri dengan fungsi yang berbeda. Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap.pembelajaran terbaru didesain khusus seperti permainan game terdiri dari "LATIHAN" dan "LANGSUNG", latihan untuk melatih otak kiri dengan hafalan secara urut sedangkan langsung untuk melatih otak kanan dengan metode acak (urutan tidak terstruktur dan random) sehingga memudahkan murid untuk menghafal sekaligus mengerti juga tidak jenuh itulah yang kemudian kami sebut METODE SISTEM LEVEL karya Tahif Mustabiq Sufi
begini GAMBARAN SEDERHANA-nya fungsi dari otak kanan dan otak kiri
Kita coba pelajari yang ini menurut sumber lain:
Mengapa harus keseimbangan otak kiri dan otak kanan?
Ketika kita memasuki pendidikan lembaga pendidikan formal oatak kiri kita terus dipacu,sementara otak kanan mulai terabaikan. Hilangnya keseimbangan ini menghasilkan hambtansignifikan dalam proses belajar secara alamiah.Tiada lagi pembelajaran yang menakjubkan, bebas penuh permainan dan kesenangan dalam pencarian yang kreatif. Kita tumbuh cenderung ber “otak kiri” menjadi pembelajar yang kaku dan kurang keberanian. Mengutamakan kemapanan,kepastian keteraturan dan hal-hal verbal. Belajar itu menjadi terasa kering, jauh dari kebebasan,abstraksi, miskin intusi dan kreatifitas.Itulah sebabnya ahir–ahir ini dunia pendidikan internasional berusaha
merepormasi cara-cara pembelajaran lama yang lebih menitik beratkan berpikiran otak kiri ke pembelajaran yang mengarah pengembangan otak kanan
. Penomena Pendidikan condong otak kiri - mengorbankanotak kanan, telah menjatuhkan citra pendidikan itu sendiri, LULUSan berprestasi tak dapatdikorelasikan dengan kesuksesan dalam menghadapi kenyataan hidup. Kini saatnya cara berpikir otak kanan kita hadirkan kedalam kelas dalam porsi yang lebih besar.Sangat menguntungkan memiliki perkembangan otak Kiri dan otak kanan yang seimbang,sehingga otak selalu cukup pilihan cara berpikir yang terbaik dalam belajar berbagai hal yang berbeda. Kombinasi keduanya mebuat Konsep : “
Siapa saja dapat belajar apa saja, kapan sajadan dimana saja” menjadi sangat mungkin terjadi. Karena selama ini kita banyak berorientasi membelajarkan otak kiri terlalu jauh, untuk mengimbanginya mau tidakmau saatnya kita harus berorientasi “oatak kanan lebih jauh”.
Paradigma belajar harus berubah
. Menghadirkan kondisi dan suasana belajar bayi kedalamkelas. Guru harus lebih banyak belajar bersama murid daripada mengajar menjejali imformasikepada murid. Memberi keleluasaan siswa menemukan-membangun sendiri cara/metodebelajarnya dan pemahamannya.
Sesungguhnya, tidak ada orang normal yang hanya menggunakan otak kiri saja atau otak kanan saja, melainkan kecenderungan /lebih condong ke salah satu belahan. Untuk menyeimbangkan kecenderungan masyarakat terhadap otak kiri, pengalaman belajar perludirancang melibatkan unsur-unsur khas otak kanan diantaranya: metode yang beragam, pertukaran suasana tempat belajar, pengubahan tata-letak meja siswa, kejutan-kejutan baru,menyertakan musik, unsur estetik, humoris, warna-warni, wewangian dan permainan. Kerja otak kiri semakin baik pada saat otak kanan ikut terlibat.Disamping itu, dukungan terhadap setiap usaha / partisipasi siswa (sekalipun hasil belajarnyatidak tepat), perayaan keberhasilan siswa betapapun kecilnya, merupakan umpan balik positif membangkitkan emosi positif yang merangsang efektifitas otak. Selanjutnya belajar memperolehtambahan energi dan motivasi, menjadi lebih mudah, lebih efisien dan efektif. Proses ini akanmembentuk siklus percepatan belajar yang menjanjikan. Jauh dari kata jenuh dan membosankan.
http://www.scribd.com/doc/64946980/2/Cara-Berpikir-Otak-kanan-dan-Otak-Kiri
Ketika kita memasuki pendidikan lembaga pendidikan formal oatak kiri kita terus dipacu,sementara otak kanan mulai terabaikan. Hilangnya keseimbangan ini menghasilkan hambtansignifikan dalam proses belajar secara alamiah.Tiada lagi pembelajaran yang menakjubkan, bebas penuh permainan dan kesenangan dalam pencarian yang kreatif. Kita tumbuh cenderung ber “otak kiri” menjadi pembelajar yang kaku dan kurang keberanian. Mengutamakan kemapanan,kepastian keteraturan dan hal-hal verbal. Belajar itu menjadi terasa kering, jauh dari kebebasan,abstraksi, miskin intusi dan kreatifitas.Itulah sebabnya ahir–ahir ini dunia pendidikan internasional berusaha
merepormasi cara-cara pembelajaran lama yang lebih menitik beratkan berpikiran otak kiri ke pembelajaran yang mengarah pengembangan otak kanan
. Penomena Pendidikan condong otak kiri - mengorbankanotak kanan, telah menjatuhkan citra pendidikan itu sendiri, LULUSan berprestasi tak dapatdikorelasikan dengan kesuksesan dalam menghadapi kenyataan hidup. Kini saatnya cara berpikir otak kanan kita hadirkan kedalam kelas dalam porsi yang lebih besar.Sangat menguntungkan memiliki perkembangan otak Kiri dan otak kanan yang seimbang,sehingga otak selalu cukup pilihan cara berpikir yang terbaik dalam belajar berbagai hal yang berbeda. Kombinasi keduanya mebuat Konsep : “
Siapa saja dapat belajar apa saja, kapan sajadan dimana saja” menjadi sangat mungkin terjadi. Karena selama ini kita banyak berorientasi membelajarkan otak kiri terlalu jauh, untuk mengimbanginya mau tidakmau saatnya kita harus berorientasi “oatak kanan lebih jauh”.
Paradigma belajar harus berubah
. Menghadirkan kondisi dan suasana belajar bayi kedalamkelas. Guru harus lebih banyak belajar bersama murid daripada mengajar menjejali imformasikepada murid. Memberi keleluasaan siswa menemukan-membangun sendiri cara/metodebelajarnya dan pemahamannya.
Sesungguhnya, tidak ada orang normal yang hanya menggunakan otak kiri saja atau otak kanan saja, melainkan kecenderungan /lebih condong ke salah satu belahan. Untuk menyeimbangkan kecenderungan masyarakat terhadap otak kiri, pengalaman belajar perludirancang melibatkan unsur-unsur khas otak kanan diantaranya: metode yang beragam, pertukaran suasana tempat belajar, pengubahan tata-letak meja siswa, kejutan-kejutan baru,menyertakan musik, unsur estetik, humoris, warna-warni, wewangian dan permainan. Kerja otak kiri semakin baik pada saat otak kanan ikut terlibat.Disamping itu, dukungan terhadap setiap usaha / partisipasi siswa (sekalipun hasil belajarnyatidak tepat), perayaan keberhasilan siswa betapapun kecilnya, merupakan umpan balik positif membangkitkan emosi positif yang merangsang efektifitas otak. Selanjutnya belajar memperolehtambahan energi dan motivasi, menjadi lebih mudah, lebih efisien dan efektif. Proses ini akanmembentuk siklus percepatan belajar yang menjanjikan. Jauh dari kata jenuh dan membosankan.
http://www.scribd.com/doc/64946980/2/Cara-Berpikir-Otak-kanan-dan-Otak-Kiri