Pertanyaan ke-6
Apakah Al Asmaul Husna harus dipahami artinya atau tidak?
Jawab : Dalil Akal
a. Dilihat Nama : bagi yang akan memanggil tidak perlu tahu artinya. Contoh : ada orang bernama Misbah : مِصْبَاحِ yang artinya lampu, silahkan panggil Misbah tanpa tahu artinya, yang menjawab pasti menjawab panggilan. Demikian pula ketika hamba memanggil Ya Mushowwiru : يَا مُصَوِّرُ : Allah yang punya Nama Al Mushowwiru pasti akan menjawab panggilan, walau hamba tidak tahu artinya.
b. Bagaimana tentang arti ?
Kalau yang memanggil tahu artinya maka akan lebih baik.
c. Apa beda Nama Allah ( Al Asmaaul Husna ) dengan Nama Manusia ?
1. Al Asmaaul Husna : Nama : Arti. Contoh memanggil Ya Mushowwiru : akan bertemu Allah Al Mushowwiru. Kalau memanggil : " Aduhai, Yang Maha Membentuk , pasti akan bertemu Al Mushowwiru dan bertemu Allah.
2. Nama Manusia , Misbah artinya Lampu. Kalau kita panggil " Hai, Misbah " : ketemu yang namanya Misbah, tetapi kalau kita panggil " Hai, Lampu " : maka tidak bertemu dengan yang namanya " Misbah " dan tidak bertemu dengan Lampu.
Perbedaan :
1. Nama Allah Al Asmaaul Husna dan artinya sama. Panggil Ya Rohman, bertemu Allah. Panggil Aduhai Yang Maha Asih, ketemu Allah.
2. Manusia dipanggil arti tidak akan menjawab. " Hai Lampu ", orang yang namanya Misbah tidak menjawab.
d. Simpulan :
1. Bila tidak tahu artinya, sudah cukup. Tetapi kalau tahu akan lebih baik
2. Untuk Al Asmaaul Husna, bila tidak tahu arti cukup, asal dipanggil keseluruhan 99. tetapi kalau hanya mengambil satu, harus tahu artinya agar tidak keliru, karena Al Asmaaul Husna sekaligus jadi Do'a. Contoh kalau ingin Rizqi, panggil Ya Rozzaq (Allah Maha Pemberi Rizqi). Jangan keliru Ya Mumir ( Allah Maha Mematikan ). Bila keliru demikian maka Rizqi tidak jadi turun, pahala tetap dapat karena memanggil dengan Al Asmaaul Husna Adalah Dzikir, hanya saja Do'a jadi tidak berhasil.
3. Panggil saja seluruhnya 99, pasti beres. Tahu arti tidak tahu arti tetap berhasil