Pertanyaan ke-15
Cepat mana antara doa yang memakai Al Asmaul Husna dengan yang tidak?
a. Dari Hakikat : Hanya Allah saja Yang Maha Tahu. Hamba tidak tahu mana yang lebih cepat.
b. Dari Alam Allah . Allah adalah Maha Segalanya tanpa diganggu gugat. Jadi, penentu kecepatan adalah Allah, tanpa ada pengaruh dengan Do'a mana yang dipakai.
c. Dari sumber perintah. Cepat pakai Asma' karena:
- Al Asmaul Husna dari Al Qur'an langsung ( AL A'rof 180 )
- Selain Asma', umumnya dari Hadist dan Ulama.
d. Dari segi fungsi dan essensi Do'a. Cepat Asma' :
Contoh:
- Di luar Asma' : رَبِّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَارْفَعْنِى وَارْزُقْنِى ....
" Ya Allah Ampunilah daku, Sayangilah daku, Tamballah kekuranganku, Naikkan derajatku, berilah rizqi diriku, …… "
- Asma' : Ya Ghoffar – Ya Ghofuur
Ya Allah Yang Maha Pengampun dan Ahli Mengampuni dan banyak memberi Ampunan …. Ampunilah daku, Engkaukan Pengampun, tentu dapat mengampuni, pasti dapat mengampuni, kan Maha Pengampun …. Masak gitu saja gak bisa mengampuni …. Kan Maha Pengampun …. → Pasti hamba memperoleh Ampunan.
e. Dari segi bahasa :
- Luar Asma' : Ya Tuhan,…. Ampunilah daku ( baru minta ampun )
- Asma' : Ya Tuhan Yang Maha Pengampun …. Ampunilah daku
( langsung ambil fungsi Maha Pengampun ….. tentu lebih cepat pakai Asma' )
f. Dari segi nama : mau minta ? ya panggil dulu namanya, baru meminta kebutuhannya.
g. Dari segi waktu :
- Do'a biasa : Ya Tuhan berilah aku rizqi : 5 kata
- Asma' : cukup satu : يَارَزَاقْ : tanpa do'a jadi
( lebih cepat Asma' dan lebih singkat )
h. Dari segi etika : Akan lebih sopan bila memanggil nama dulu ( Al Asmaul Husna ) dan Asma' juga termasuk memuji.
i. Dari segi jiwa : Do'a biasa, jiwa dan pikiran ke materi Do'a. sedang Asma', pikiran langsung ke Tuhan, sehingga akhirnya semakin meningkatkan rasa cinta, naik derajat ke مُحِبِّينْ : orang yang cinta Allah.
j. Dari segi Tasawuf : Dengan Asma' walau hati kepingin Rizqi tapi Dzikir masuk duluan, sehingga akhirnya menjadi AHLI DZIKIR.