Syukur Dengan Beramal
Wahab Zaenuri *
Syukur menurut Ar-Raghib Al-Isfahani (salah seorang yang dikenal sebagai pakar bahasa Al Qur’an) berarti “membuka, atau gambaran dalam benak tentang nikmat dan mewujudkannya dalam perbuatan”.
Pengertian di atas mengisyaratkan bahwa segala perbuatan yang kita lakukan tentu akan membawa akibat bagi kita, tak terkecuali syukur dengan beramal. Karena Allah akan menambah nikmat bagi kita yang senang bersyukur, sebagaimana dalam Al Qur’an surat Ibrahim [14] : 7 ”Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih”.
Prilaku beramal itu tanda bahwa kita menjadi peduli dan cinta kepada sesama dalam menyisihkan sebagian harta kita dalam bentu zakat, infaq maupun shadaqah. Karena, apa yang ada di dunia ini hanyalah titipan Allah semata, semua akan kembali kepada-Nya dan tak akan terbawa sekecilpun. Hanya amal kitalah yang sesungguhnya akan dipertanggungjawabkan semasa kita hidup.
Oleh karena itu, syukur dengan beramal bermakna menyisihkan anugrah harta yang diberikan Allah SWT untuk kemudian disalurkan baik zakat, infaq maupun shadaqahnya, baik secara langsung atau melalui Lembaga Amil Zakat yang telah ada. Akhirnya, marilah kita tingkatkan syukur dengan mudah beramal untuk mensucikan diri dan harta (Q.S. At Taubah [9] : 103, menyuburkan harta anda (Q.S. Al Baqarah [2] : 276, dan melipatkan harta anda 700 kali lipat (Q.S. Al Baqarah [2] : 276). Amin..
* Asisten Direktur Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Masjid Agung Jawa Tengah (LAZISMA).