TEKNIK MENGAJAR SISTEM CEPAT (SISTEM LEVEL)
Contoh :
Tahif mengajar di Panti Asuhan, sedangkan jumlah murid ada 10 orang, baru pertama kali mengajar Bahasa Arab, bagaimana teknik mengajarnya apabila baru memulai ?
Jawabannya :
Step 1
Sebelum mulai pelajaran Tahif harus mendata semua murid.
Step 2
Setelah didata, Tahif menyuruh anak-anak untuk foto copy materi yang berisi latihan & langsung.
Step 3
Kemudian setelah semua sudah punya materi, Tahif memberikan perhatian :
“Anak-anak ini akan saya panggil urut sesuai absent, tapi apabila ada yang berani ‘langsung’ saya utamakan maju terlebih dahulu, kalau ada yang masih ‘latihan’ majunya antri diutamakan yang ‘langsung’ terlebih dahulu. Soalnya untuk mencari siapa yang akan jadi Asisten Guru.
Step 4
Tahif langsung mulai memanggil muridnya satu per satu mulai dari si A
Tahif : Si A maju, latihan apa langsung ?
A : Latihan
Tahif : Ya sudah dibaca saja materi latihan level 1
Kemudian tiba-tiba C, D, E maju, dan bilang “Saya langsung Ustadz Tahif”
Tahif : Ya, yang ‘langsung’ diutamakan habis A yang maju kamu C kemudian D kemudian E
Kemudian si A sudah selesai maju, Tahif memanggil si C.
Tahif : C maju, latihan apa langsung ?
C : langsung
Tahif : kalau ‘langsung’ ada ‘nyawanya’ satu ?
Ini baca yang materi langsung level 1.
Tiba-tiba si C baru dapat ½ materi level 1 salah menjawabnya, maka Tahif berkata:
Tahif : ‘nyawa’ apa latihan ?
Kalau ‘nyawa’ diulangi dari awal, tapi kalau ‘latihan’ diteruskan sampai selesai sambil saya ajari.
C : ‘Nyawa’ ustadz ?
Tahif : Ya sudah, berarti ulangi lagi dari awal.
Si C mengulangi lagi membaca materi langsung level 1 dari awal, kemudian baru sampai ½ materi salah lagi.
Tahif : ‘latihan’ apa sudah selesai ?
C : ‘latihan’
Tahif : Ya sudah, diteruskan saja sambil saya ajari sampai selesai.
Si C sudah mengaji level 1 tapi belum lulus , kemudian
Tahif : si D maju ? latihan apa langsung ?
D : ‘langsung’
Tahif : Ya sudah dibaca materi ‘langsung’ level 1.
Baru ½ materi D salah menjawab, maka,
Tahif : ‘Salah’. ‘nyawa’ apa ‘latihan’ ?
Kalau ‘nyawa’ diulangi dari awal, tapi kalau ‘latihan’ diteruskan aja sambil saya ajari.
D : Latihan ustadz.
Tahif : Ya sudah dibaca saja materi latihan level 1 tinggal meneruskan ½ nya saja.
Si D sudah sudah selesai kemudian F, G, H, I maju semua di depan dan bilang “Ustadz saya mau langsung”
Tahif : Ya antri dulu,
Yang E juga langsung sudah antri dari tadi tapi belum maju.
Tahif : E maju. Latihan apa langsung ?
E : langsung
Si E menjawab dengan benar materi level 1 maka si E lulus level 1.
E : Ustadz saya level 2 juga mau langsung.
Tahif : Ya sudah level 2 sekalian.
Si E luar biasa level 2 tanpa salah sedikitpun maka dia lulus lagi level 2.
E : Ustadz level 3 langsung?
Tahif : Ya sudah dibaca materi langsung level 3,
Si E lulus lagi level 3.
E : Ustadz Raja 1 saya langsung.
Tahif : Ya sudah dibaca.
Si E lulus lagi sampai Raja 1
Tahif : level 4 sekalian ?
E : Tidak Ustadz, belum bisa.
Tahif : Ya sudah berarti kamu lulus 1, 2, 3, R1.
Buku kamu mana ? saya tanda tangani.
E : Ini Ustadz.
No Tgl Level Asistant Guru
1
1/5/2010 1, 2, 3, R1 Ttd
Tabel 1. buku prestasi murid
Kemudian Tahif memanggil F
Tahif : F maju. Latihan apa langsung ?
Tahif : Ya sudah level 1 dibaca materi langsung.
Si F baru ½ materi salah.
Tahif : Salah, ‘nyawa’ apa ‘latihan’ ?
Kalau ‘nyawa’ ulangi dari awal, tapi kalau ‘latihan’ diteruskan saja sambil saya ajari.
F : ‘Nyawa’ Ustadz.
Tahif : Ya sudah dibaca dari awal materi langsung.
Si F baru ¾ materi salah menjawab lagi.
Tahif : ‘Latihan’ apa sudah ?
Kalau latihan diteruskan saja, kalau sudah selesai gantian yang lain.
F : Sudah saja Ustadz.
Tahif : Ya sudah gantian G maju. Latihan apa langsung ?
G : Latihan Ustadz
Tahif : Latihan nanti aja majunya diutamakan yang langsung-langsung.
Kemudian Tahif memanggil lagi.
Tahif : H maju. Latihan apa langsung ?
H : langsung
Tahif : Ya sudah dijawab materi langsung level 1
H lulus sampai level 3.
Karena sudah 1 jam maka pelajaran diakhiri.
Persyaratan Murid jadi Guru :
1. Level murid tinggi
2. Hanya boleh maju 1 kali
3. Dapat bonus Reward 50 poin.
4. Kalau ngajar tidak niat, kena pelanggaran tidak bertanggung jawab
Pertemuan kedua
Step 1
Tahif membuat simulasi di kertas
Kertas 1 Kertas 2
E ngajar H ngajar Tahif ngajar
-A -D -I
-B -F -J
-C -G
Sesudah membuat simulasi di kertas, Kertas 1 dikasihkan ke E sambil diberitahu “Kamu ngajar A, B, dan C”, kemudian kertas 2 dikasihkan ke H sambil diberitahu “Kamu ngajar D, F, dan G sehingga posisi dalam gambar seperti ini :
Gambar 1. Posisi ngajar
Yang di dalam lingkaran adalah level prestasi, di luar lingkaran nama siswa
Tahif berkata pada murid-murid :
Sebelum ngajar, E maju dulu dengan saya kemudian langsung ngajar, yang jadi “Asistant Guru” berhak maju dengan Guru hanya 1X kemudian ngajar dan tidak boleh maju lagi sampai pelajaran selesai kecuali jika murid ada yang menyamai level prestasi “Asistant Guru” dan “Asistant Guru” muridnya tinggal 1 orang, maka Asiatant Guru dan murid-muridnya maju ke Guru langsung.
Contoh gambar murid menyamai level asistant guru :
Gambar 2 . Prestasi murid yang menyamai asistant guru
Muridnya E tinggal C karena yang A dan B sudah menyamai level gurunya, yaitu (R1) maka E , A , B , C kembali ke Gurunya langsung, sehingga bentuknya menjadi seperti ini.
Gambar 3. Bentuk semua murid kembali ke gurunya
Karena terlalu banyak muridnya, lebih dari 3 orang dan jam pelajaran masih panjang, maka Tahif mengatur lagi, I, J dan C kamu pindah ke Asistant Guru E (R1) sehingga posisinya menjadi seperti ini :
Gambar 4. Posisi pengaturan kembali
H mengajar D, E, dan F
Setelah satu jam posisi H menjadi seperti ini :
Maka D pindah ke Gurunya langsung karena Asistant Guru E (R1) muridnya sudah penuh 3 orang, sehingga posisinya menjadi :
Gambar 6 . Posisi D pindah ke gurunya
Yang di dalam lingkaran adalah level prestasi, di luar lingkaran nama siswa
Pertemuan ketiga :
Tahif melakukan hal yang sama , yaitu membuat simulasi di kertas. Tentukan siapa gurunya dan siapa muridnya
A ngajar B ngajar Tahif ngajar
- D - G - C
- F - I - E
- H - J
Sehingga tampak dalam gambar seperti ini :
Gambar 7. Posisi pengaturan guru dan murid
Tahif berkata :
Sebelum mengajar A maju dulu dengan saya, B langsung ngajar muridnya langsung di suruh maju sambil nunggu A selesai maju.
15 menit kemudian A sudah selesai maju.
Tahif berkata :
“B” , kamu maju dengan saya , “A” langsung ngajar, muridnya di suruh maju sampai jam pelajarannya habis
15 menit kemudian B sudah selesai maju.
Tahif berkata :
“B” kamu langsung ngajar, muridnya di suruh maju sampai jam pelajarannya habis. Dan begitu seterusnya.
2.2 Penggabungan “Buku The Power of Reward & Punishment” dengan “Teknik Revolusi Pendidikan”
Sebelum menerapkan Reward & Punishment ada 2 hal pokok yang sangat penting sekali :
1. Apabila melaporkan pelanggaran minimal 2 saksi.
2. Apabila ada pelanggaran rumit jangan langsung dicatat di buku pelanggaran, tapi didiskusikan dengan Gurunya.
Reward yang dibutuhkan : Reward
1. Jadi Asistant Guru 50
2. Jadi Petugas Arsip 50
3. Jadi Petugas Komentar 30
Punishment yang dibutuhkan : Pelanggaran
1. Protes 10
2. Tidak bertanggung jawab 50
3. Mengganggu 10
4. Nyalahi (Menyalahi) 10
5. Ngaji tidak niat 15
Cara menggunakan Reward & Punisnhment di dalam pembelajaran:
Step 1
Sebelum mulai pelajaran tentukan Guru & Murid dan juga petugas arsip.
Petugas Arsip tugasnya :
Mencatat reward & pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di dalam dokumen arsip.
Jadi petugas arsip tidak ngaji sama sekali kecuali tugasnya selesai.
Contoh cara pembagian tugas :
NO NAMA LEVEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 A
B
C
D
E
F
G
H
I
J 1, 2, 3, R1, 4, 5
1, 2, 3, R1, 4, 5
1, 2, 3, R1, 4, 5, 6
1, 2, 3, R1, 4, 5
1, 2, 3, R1, 4, 5, 6, R2
1, 2, 3
1, 2, 3
1, 2, 3, R1, 4, 5
1, 2, 3
1, 2, 3
Pembagian tugas:
A : Petugas Arsip
Tahif ngajar E ngajar C ngajar
-D -F -I
-H -G -J
Kasus-kasus pelanggaran yang sering terjadi :
1. Si E memanggil muridnya,
E : F kamu maju
F : nanti dulu, belum siap
Maka si F terkena pelanggaran ‘protes’ yang langsung diarsip oleh si A di dalam buku pelanggaran.
2. Si C memanggil muridnya,
C : I kamu maju
I : Iya
C : latihan apa langsung ?
I : latihan
C : ya sudah dibaca saja materi latihan.
Setelah selesai membaca I minta maju lagi tidak mau gantian dengan J maka si I terkena pelanggaran ‘protes’ yang akan langsung diarsip oleh petugas arsip.
3. Tahif mengundang muridnya.
Tahif : D kamu maju ?
D : Iya Ustadz.
Tahif : latihan apa langsung ?
D : langsung
Tahif : Ya sudah dibaca materi langsung.
Tiba-tiba si D bingung pertanyaan no. 5 jawabannya apa, terus si H memberi tahu jawabannya, maka si H terkena pelanggaran ‘mengganggu’.
4. Ada 2 dua murid ribut sendirian maka terkena pelanggaran ‘mengganggu’.
5. Tahif membuat pembagian tugas
Tahif ngajar E ngajar C ngajar
-D -F -I
-H -G -J
Kemudian si E tidak mau ngajar padahal paling cerdas, maka si E terkena pelanggaran ‘Tidak bertanggung jawab’
6. E ngajar C ngajar
-F -I
-G -J
Si C malah tidak ngajar I dan J , muridnya ditelantarkan kemudian si C maju dengan si E karena ingin nambah level, padahal kedudukan si C adalah seorang Asistant Guru maka si C pelanggaran ‘Tidak bertanggung jawab’
7. E ngajar
-F
-G
Si E menyuruh F maju sambil ngeplak / memukul keras kemudian si F tidak membalas tapi melaporkan. Maka si E terkena pelanggaran ‘Nyalahi’
8. E ngajar F, sedangkan si F membaca materinya dibuat-buat tidak sesuai dengan standart, misal membacanya cepat-cepat sekali / sangat pelan sekali, maka si F terkena pelanggaran ‘Ngaji tidak niat’.
Gambar 5. Posisi H