Pertanyaan ke-17
Apakah dengan Al Asmaul Husna seseorang bisa menjadi wali?
Bisa sekali. Wali : kekasih. Waliyullah : kekasih Allah. Jamaknya : اَوْلِيَآءَ : Para Wali.
a. Dari arti awal Asma' : اَلرَّحْمٰنُ اَلرَّحِيْمُ : kalau dibaca Allah Sayang pada pembacanya, jadilah dia dicantai Allah dan hambapun cinta Allah, jadilah Wali yang masuk golongan Muhibbin : orang yang cinta Allah dan yang dicintai Allah.
b. Bila Al Asmaul Husna dibaca disebut Dzikir, bila dzikirnya berdiri, duduk dan tiduran disebut ULIL ALBAB. Lihat Surat Ali Imron ayat 190 – 191 :
اِنَّ فِى خَلْقِ السَّمٰوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ َلاٰيَاتٍ ِّلاُولِى اْلاَلْبَابِ . اَلَّذِيْنَ يَذْكُرُنَ الله َ قِيَامًاوَّقُعُوْدًاوَّعَلىٰ جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ ....
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi dan perbedaan siang dan malam adalah sebagai tanda bukti bagi ULIL ALBAB ( yang memiliki akal ), yaitu yang berdzikir pada Allah pada saat berdiri, duduk, dan tiduran dan berfikir.
Menjadi Wali dengan istilah ULIL ALBAB.
c. Dzikir untuk mendekat pada Allah. Dalam ajaran Thoriqoh sebelum berdzikir ada bahasa
نَوَيْتُ الذِّكْرِ تَقَرُّبًااِلَى اللهِ = Aku niat berdzikir untuk mendekatkan diri pada Allah ….
Al Hadist : ( )
عَنْ اَنَسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ B فِيْمَايَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّوَجَلَّ , قَالَ : اِذَاتَقَرَّبَ الْعَبْدُاِلَيَّ شِبْرًاتَقَرَّبْتُ اِلَيْهِ ذِرَاعًا , وَاِذَاتَقَرَّبَ اِلَيَّ ذِرَاعًاتَقَرَّبْنُ مِنْهُ بَاعًا , وَاِذَااَتَانِيْ يَمْشِيْ اَتَيْتُهُ هَرْوَلَةٌ , رَوَاهُ اْلبُخَارِيُّ .
" Dari Anas RA, dari Nabi SAW di dalam menceritakan apa yang difirmankan dari Tuhannya Yang Maha Mulya dan Yang Maha Agung, Allah berfirman : " Bila seseorang itu mendekat pada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Bila ia mendekat kepada-Ku berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. ( Riwayat Bokhori ) "
Jadilah Wali dengan istilah MUQORROBIN : orang yang dekat.
d. Semakin cinta pada Allah, semakin Allah cinta pada hamba, semakin punya jiwa taqwa, semakin tinggi tingkat taqwanya. Jadilah Wali dengan istilah MUTTAQIN.
e. Karena pemberian Allah yang melimpah pada hamba-Nya, maka ketika ibadah sudah tentu tidak ada niat apapun kecuali ikhlas Lillahi Ta'ala, karena kebutuhan telah terpenuhi. Jadilah Wali dengan derajat MUKHLASIN / MUKHLISIN.
Simpulan : termasuk Muhibbin, Ulil Albab, Muqorrobin, Muttaqin, Mukhlisin, dll. Dst.