Pertanyaan ke-20
Berapa kali jumlah Asma’ yang harus dibaca perhari?
1. Sabda Nabi : اَحَبُّ اْلاَعْمَالِ عِنْدَاللهِ اَدْوَمُهَاوَاِنْ قَلَّ
" Amal yang paling dicintai Allah, adalah yang yang paling rutin walau sedikit "
Dari hadist ini, kalau setiap hari 1X berarti sudah cukup yang penting rutin.
2. Dari Ayat : اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
Berarti setiap setelah ibadah → Do'a. Ibadah contohnya Shalat, berarti setiap setelah Shalat wajib 1X, jumlah menjadi 5X setiap hari.
3. Dilihat dari Surat An Nisa 103, Al Ahzab 41 dan Ali Imron 190 - 191 . (Pertanyaan No. 2) berarti membaca terus sambil apa saja.
4. Dilihat dari masyarakat ada yang : selapan ( 35 hari ) 1 X, ada yang 1 bulan 1X, ada 1 minggu 1X, ada yang 1 hari 1 X, ada yang 5X dalam 1 hari, ada yang terus menerus. Lebih membaca walau selapan 1X.
5. Dari perasaan cinta pada Allah.
Sebagai orang yang cinta, ingin bertemu terus dengan kekasihnya sehingga baca Asma' terus menerus.
6. Dari kebutuhan : kebutuhan semakin banyak, matur dan do'a juga semakin banyak, dengan catatan membaca dapat sambil berjalan, selama tidak mengganggu konsentrasi kerja.
7. Di Surat Al Fathir 32
ثُمَّ اَوْرَثْنَااْلكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَامِنْ عِبَادِنَا ۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ,ۚ وَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ ۢبِالْحَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللهِ ۗ ذٰلِكَ هُوَالْفَضْلُ الْكَبِيْرُ ۗ
Artinya : " Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar "
- Bagi orang Dzalim (aniaya) tentu jarang memanggil Allah.
- Bagi orang Muqtasid (sedang-sedang) sudah rutin minimal ba'da Sholat wajib 1X.
- Bagi orang Sabiqun bil khoirot sudah tanpa hitungan, karena mereka membaca sambil berdiri, duduk dan tiduran.
Kesimpulan :
1. Daripada tidak membaca, ya selapan (35hari) 1 kali.
2. Idealnya ba'da sholat 1X
3. Tingkat tingginya : tiap berdiri, duduk dan tiduran, artinya perhari tanpa batas jumlahnya.
Pembacaan ini berlaku selama-lamanya. Bahkan di Sorga besok masih berdzikir terus.