PRINSIP DAN SYARAT
DIET PENYAKIT HATI
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kulaih Ilmu Gizi
Disusun Oleh :
1. Cahaya Ratih Hapsari (07.016)
2. Diah Ninik (07.023)
3. Lestari Styorini (07.054)
4. Sairotun Naafi’ah (07.082)
5. Wenny Kurnia Wulandari (07.097)
6. Yosefa Ariyanti (07.099)
AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM
IV / DIPONEGORO
SEMARANG
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah untuk mata kuliah Ilmu Gizi dengan judul “Prinsip dan Syarat Diet Penyakit Hati” dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah salah satu tugas mata kuliah Ilmu Gizi pada semester II. Selaian itu, makalah ini disusun guna referensi bagi mahasiswa dalam pembelajaran Mata Kuliah Ilmu Gizi pada semester II.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Dra. Prtatiwi, M.Sc selaku dosen pengampun Mata Kuliah Ilmu Gizi Akper Kesdam IV / Diponegoro.
2. Semua rekan mahasiswa tingkat I Akper Kesdam IV/Diponegoro.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Saran dan kritik membangun sangat kami harapaan demi penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya kami berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, Mei 2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Hati
A.1. Organ hati
A.2. Fungsi Hati dalam Metabolisme Tubuh
A.3. Penyakit Hati
B. Diet Penyakit Hati
B.1. Tujuan Diet Penyakit Hati
B.2. Syarat Diet Penyakit Hati
B.3. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
B.3.1. Diet Hati I
B.3.2. Diet Hati II
B.3.3. Diet Hati III
B.4. Bahan Makanan yang Dianjurkan
B.5. bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
C. Kiat Mencegah Timbulnya Penyakit Hati
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam metabolisme karbonhidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar hasil pencernaan setelah diobservasi, langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi bantuk lain dan diangkat ke bagian tubuh yang menumbuhkan.
Dengan demikian, adanya kelalaian atau kerusakan pada hati akan berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan dalam tubuh sehingga sering menyebabkan gangguan gizi. Untuk itu, dibutuhkan nutrisi yang seimbang baik dari segi kalori, karbonidrat, protein, dan lemak yang nantinya akan membawa pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan sel hati. Pada tingkat tertentu kerusakan sel hati masih bisa diperbaiki dengan car memproduksi sel batu yang sehat.
Dalam kasus seperti ini peran perawat yang merupakan penghubung utama antara pasien dengan anggota tim lain, adalah antara lain bertanggung jawab dalam pemesanan makanan atau diet ke dapur sesuai preskripsi diet yang sudah diterapkan. Perawat bertanggung jawab dalam pemberian makanan per oral, enternal, maupun parenteral dan memberi laporan secara lisan dan / atau tertulis tentang kemungkinan akibat yang kurang baik kerena pemberian makanan tersebut. Perawat juga bertanggung jawab untuk memberi penjelasan secara garis besar kepada pasien dan keluarganya tentang makanan atau diet yang diberikan.
Oleh karena itu, kita sebagai calon perawat dituntut untuk mengetahui macam-macam diet untuk mampu dijalankan dengan baik.
Untuk itu akan kita bahas disini masalah diet untuk (dalam kasus ini) penyakit hati yang sebelumnya dakan kita bahas terlebih dahulu sekilas tantang gambaran umum hati, fungsi-fungsinya, serta beberapa penyakit hati yang nantinya akan sering kita jumpai.
B. Tujuan
1. Sebagai referensi pembelajaran mata kuliah gizi
2. Mengetahui diet yang harus diterapkan untuk penyakit hati
3. Mengetahui betapa pentingnya organ hati bagi tubuh kita sehingga kita harus mampu menjaga kesehatannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM HATI
Hati adalah organ dalam kita yang terbesar. Pada orang dewasa beratnya mencapai kira-kira 1,3 kg. Terbagi atas 2 lobus, kanan dan kiri.
Selain besar dalam ukuran, organ hati juga punyai peranan hebat. Ia terlibat dalam proses pencernaan, berperan dalam ratusan reaksi kimiawi tubuh yang berbeda, dan juga fungsi sebagai organ penyimpanan.
Fungsi utama hati adalah mengumpulkan darah dari saluran cerna melalui sirkulasi hepatik dan memasukkan berbagai substansi kimiawi tubuh kedalamnya sebalum dialirkan kembali kebagian tubuh lain. Substansi kimiawi tersebut dihasilkan oleh jutaan sel hati yang dikenal dengan nama hepattosit. Hepatosit memang terendam dalam genangan darah yang berasal dari saluran cerna. Dengan cara itulah terjadi pertukaran sustansi antara darah dan sel darah.
Beberapa fungsi dari organ hati ialah :
1. Pengaturan kadar gula darah
2. Metabolisme lemak
3. Metabolisme proteian
4. Penyimpanan mineral
5. Penyimpanan vitamin
6. Produksi empedu
7. Ditoksifikasi
8. Pendauran hormon
A.2. Fungsi Hati dalam Metabolisme Tubuh
Hati dan Metabolisme Makanan
Hati dan makanan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Apapun yang kita makan, hirup, bahkan serap melalui kulit akan masuk dan mengalami berbagai proses didalam hati.
Hampir 90% darah yang melalui lambung dan usus halus akan membawa nutrisi masuk kedalam hati. Nutrisi tersebut akan diubah oleh hati menjadi substansi yang dapat dipergunakan oleh tubuh. Karena itu, nutrisi yang baik tentu akan membawa pengaruh yang baik pula.
Organ hati memang organ yang hebat. Gangguan nutrisi tidak mudah untuk menimbulkan gangguan pad ahati. Sebaliknya, kerusakan hati kronik akan menyebabkan gangguan nutrisi dan menimbulkan keadaan malnutrisi. Satu-satunya minuman yang sangat berhubungan dengan gangguan hati adalah alkohol.
Hati dan Metabolisme Karbohidrat
Selain insulin (yang dihasilkan oleh pankreas), metabolisme gula darah juga dangat dipengaruhi oleh hati. Karbohidrat yang kita makan akan diproses dan disimpan sebagai glikogen didalam hati. Glikogen akan dilepaskan saat kita sedang tidak makan (mislanya diantaran dua waktu makan) atau saat tubuh kita sangat memerlukan tambahan energi.
Pengaturan yang baik dan seimbang akan menghindarkan kita dari penigkatan kadar gula darah yang berlebihan (hiperglikemia) dan juga penurunan kadar gula darah (hipoglikemia). Tanpa mekanisme simpan dan lepas ini, tentu kita harus makan secara terus menerus untuk menjaga kadar gula darah kita dalam tingkat yang normal.
Hati dan Metabolisme Protein
Metabolismen proteian dalam tubuh juga sangat memerlukan kehadiran organ hati. Protein akan mencapai hati dalam bentuk yang paling sederhana yaitu asam amino. Setelah mencapai hati, adam amino bisa diubah dan dipakai sebagai sumber energi, disimpan sebagai cadangan, atau diubah menjadi area untuk dibuang melalui urin.
Proteian tertentu akan diubah menjadi amonial didalam usus halus kita. Proses perubahan ini melibatkan bakteri usus. Amino bersifat toksik (racun) bagi tubuh sehingga harus dibuang. Untuk membuangnya, amonia harus dipecah dan diubah terlebih dahulu menjadi urea. Dan siapa lagi yang mempu melakukan hal itu kecuali organ hati kita.
Hati dan Metabolisme Lemak
Lemak, suatu istilah yang seringkali menakutkan pendengarannya. Padahal lemak tidak selalu jelek dan bahkan sangat kita butuhkan.lemak yang kita makan tidak bisa dicerna tanpa bantuan empedu yang diproduksi oleh sel hati.
Kalau kita sering mendengar istilah kandungan empedu, maka organ tersebut sebenarnya tidak membuat empedu. Dia hanya menyimpana empedu yang dibuat oleh hatu. Empedu akan menghancurkan lemak menjadi tetesan kecil (droplet) sehingga dengan bantuan enzin pencernaan dapat diserap dan dipakai oleh tubuh. Setelah, tugasnya selesai, empedu akan kembali diserap oleh usus halus kita dan dikembalikan kemabli ke hati untuk didaur ulang kembali menjadi empedu.
A.3. Penyakit Hati
Dua jenis penyakit hati yang sering kita jumpai adalah Hepatitis dan Sirosis Hati.
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta juandice (kuning). Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.
Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kerusakan ahti yang menetap, disebabkan oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumpatan saluran empedu, dan berbagai kelainan metabolisme. Jaringan hati secara merata rusak akibat pengerutan dan pengerasan (fibrotik) sehingga fungsinya terganggu. Gejalanya yaitu kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh, gangguan pencernaan, dan jaundice. Dalam keadaan berat disertai asites, hipertensi portal, adan hematemesis – melana yang dapat berakhir dengan koma hepatik.
B. DIET PENYAKIT JANTUNG
B.1. Tujuan Diet Penderita Penyakit Hati
Tujuan diet penyakit hati adalah untuk mencapai dan memprtahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati dengan cara :
1. Meningkatkan regenerasi jaringan ahti dan mencegah kerusaklan lebih lanjut.
2. Meningkatkan fungsi ajringan hati yang tersisa.
3. Mencegah katabolisme protein.
4. Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan bila kurang.
5. Mencegah atau mengurangi asites, varises, dan hipertensi portal.
6. Mencegah koma hepatik
B.2. Syarat Diet Penyakit Hati
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penerapan diet penyakit hati :
1. Energi Tinggi, untuk mencegah oemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai dengan kemampuan pasien, ayitu 40 – 45 kkal.kgbb.
2. Lemak Cukup, yaitu 20 – 25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak dengan asam lemak rantai sedang (medium chain triglyceride / MCT). Jenis lemak ini tidak membutuhkan aktifitas lipase dan asam empedu dalam proses absorbsinya. Pemberian lemak sebanyak 45 gram dapat mempertehankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.
3. Protein Agak Tinggi, yaitu 1,25 – 1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein. Pada kasusu hipatitis Fulminan dengan nekrosis dan gejala ensefalopati yang disertai peningkatan amoniak dalam darah, pemberian priteian harus dibatasi untuk mencagah koma, yaitu sebanyak 30 – 40 g/hari. Pada sirosis hati terkompensasi, proteian diberikan sebanyak 1,25 g/kg BB. Proteian nabati memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat mempercepat pengeluaran amoniak mellaui fesis. Namun, sering timbul keluhan berupa rasa kembung dan penuh. Diet ini dapat mengurangi status ensefalopi, tetapi tidak dapat memperbaiki keseimbangan nitrogen.
4. Vitamin dan Mineral, diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu, diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral seng dan zat besi bila ada anemia.
5. Natrium, diberikan rendah tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan labih luas.
6. Cairan, diberikan labih dari baisa kecuali bila ada kontraindikasi.
7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna.
B.2. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
B.3.1. Diet Hati I
Diet hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma suadah dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikand alam bentuk cincang atau lunak. Pemberian proteian dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid / BCM) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asistes dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan maksimal 1 liter/hari.
Makanan ini rendah energi, protein,kalsium, zat besi dan kiamin : karena itu sebaliknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati 1 Garam Rendah. Bila ada asistes hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik, diberikan Diet Garam Rendah 1. untuk menambah kandungan energi, selain makanan per oral juga diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.
Bahan Makanan Sehari
1. Makanan Padat
Bahan Makanan Berat (g) Urt
Beras
Telur ayam
Meizena
Daging
Sayuran
Buah
Margarin
Gula pasir 120
50
20
50
200
300
20
100 4 gls bubur
1 btr
4 sdm
1 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
10 sdm
Diet Penyakit Hati dan Kandungan Empedu
Nilai Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohodrat
Kalsium 1364 kkal
28 g
37 g
244 g
271 mg Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C 11,3 mg
12018 RE
0,5 mg
271 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Beras
Telur ayam
Sayuran
Gula pasir 30 g = 1 gls bubur
50 g = 1 btr
50 g = ½ gls
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir
Pepaya 20 g = 4 sdm
40 g = 4 sdm
100 g = 1 ptg sdg
Pagi Pukul 16.00
Beras
Daging
Sayuran
Pepaya
Gula pasir
Margarin 45 g = 1 ½ gls bubur
25 g = 1 ptg kcl
75 g = ¾ gls
100 g = 1 ptg sdg
10 g = 1 sdm
10 g = 1 sdm Gula pasir 30 g = 3 sdm
Pagi Siang Malam
Bubur ayam
Telur ½ masak
Jus tomat Bubur nasi/tim
Gadon daging
Setup bayam
pepaya Bubur nasi/tim
Perkedel daging
Sup wortel + labu siam
pisang
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Puding maizena + sirup
Air jeruk Sirup
2. Makanan Padat + Formula Enteral BCAA
(Branched Chain Amino Acid)
Bahan Makanan Berat Urt
Beras
Maizena
Daging
Sayuran
Buah
Margarin
Formula BCAA
Gula pasir 100
20
50
200
300
20
750 ml
25 4 glas bubur
4 sdm
1 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
3 ¼ gls
2 ½ sdm
Nilai Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium 1264 kkal
54 g
40 g
202 g
395 g Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C 12,3 mg
11468 RE
0,4 mg
320 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Formula BCAA
Gula pasir 250 ml = 1 ¼ gls
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir
Pepaya 20 g = 4 sdm
15 g = 1 ½ sdm
100 g = 1 ptg sdg
Siang dan Malam Pukul 16.00 dan pukul 21.00
Beras
Daging
Sayuran
Margarin
Pepaya 50 g = 2 gls bubur
25 g = 1 ptg kcl
100 g = 1 gls
10 g = 1 sdm
100 g = 1 ptg sdg Formula BCAA 250 ml = 1 ¼ gls
Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Formula BCAA Bubut nasi/tim
Gadon daging
Setup wortel + buncis
jeruk Bubur nasi/tim
Perkedel daging bakar
Sup sayuran
jeruk
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00
Puding maizena
Pepaya Formula Formula BCAA
B.3.2. Diet Hati II
Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bantuk lunak atau biasa. Protein diberikan 1 g/kgBB dan lemak sedang (20 – 25 % dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna.
Makanan ini cukup mengandung energi, zat beri, vitamin A dan C, tetapi kurang kalsium dan Tiamin. Menurut beratnya referansi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati II Garam Rendah. Bila asiter hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diaet Garam Rendah I.
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat (g) Urt
Beras
Maizen
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir 200
40
100
50
50
200
300
25
70 4 gls tim
8 sdm
2 ptg sdg
1 btr
2 ptg sdg
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 ½ sdm
7 sdm
Nilai Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium 1973 kkal
53 g
55 g
318 g
295 g Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C
Natrium 18,8 mg
26671 RE
0,7 mg
271 mg
194 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Beras
Telur ayam
Sayuran
Minyak
Gula pasir 50 g = 1 gls tim
50 g = 1 btr
50 g = ½ gls
5 g = ½ sdm
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir
Pepaya 20 g = 4 sdm
30 g = 3 sdm
100 g = 1 ptg sdg
Siang Pukul 16.00
Beras
Daging
Tempe
Sayuran
Pepaya
Minyak 75 g = 1 ½ gls tim
50 g = 2 ptg sdg
25 g = 1 ptg sdg
75 g = ½ gls
100 g = 1 ptg sdg
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir 20 g = 4 sdm
30 g = 3 sdm
Malam
Beras
Daging
Tempe
Sayuran
Pepaya
Minyak 75 g = 1 ½ gls tim
50 g = 1 ptg sdg
25 g = 1 ptg sdg
75 g = ½ gls
100 g = 1 ptg sdg
10 g = 1 sdm
Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Bubur manado
Telur ½ masak
Teh manis Nasi/tim
Semur bola-bola daging
Souffle tahu saos tomat
Tumis bayam
Selada buah Nasi/tim
Lele bakar kecap
Pepes tempe
Sayus lodeh
Pepaya
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Ongol-ongol + kelapa muda
Jus apel Puding karemel
Sirup
B.3.3. Diet Hati III
Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis A dan Hepatitis B) dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein, dan tidak menunjukkan gejala sirosisi hati aktif.
Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini mengandung cukup energi, protein, lemak, mineral, dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat (g) urt
Beras
Maizena
Daging
Telur ayam
Tempe
Kacang hijau
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Susu 250
20
100
100
100
25
200
300
25
70
200 5 gls tim
4 sdm
2 ptg sdg
2 btr
4 ptg sdg
2 ½ sdm
2 gls
3 ptg sdg pepaya
2 ½ sdm
7 sdm
1 gls
Nilai Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium 2367 kkal
78 g
65 g
371 g
676 mg Besi
Vitamin a
Tiamin
Vitamin C
Natrium 28,9 mg
27002 RE
1,1 mg
274 mg
298 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
Beras
Telur ayam
Sayuran
Minyak
Gula pasir
Susu 50 g = 1 gls tim
50 g = 1 btr
50 g = ½ gls
5 g = ½ sdm
10 g = 1 sdm
200 g = 1 gls Kacang hijau
Gula pasir
Pepaya 25 g = 2 ½ sdm
30 g = 3 sdm
100 g = 1 ptg sdg
Siang dan Malam Pukul 16.00
Beras
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Pepaya
Minyak 100 g = 1 ¼ gls tim
50 g = 1 ptg sdg
25 g = ½ btr
50 g = 2 ptg sdg
75 g = ½ gls
100 g = 1 ptg sdg
10 g = 1 sdm Maizena
Gula pasir 20 g = 4 sdm
30 g = 3 sdm
B.4. Bahan Makanan yang Dianjurkan
Makanan Sumber Zat Tenaga/Kalori
1. Beras, kentang, makaroni, bihun, havermunt
2. Gula pasir, sirup, madu, selai
3. Minyak margarin,mentega, santan encer.
Makanan Sumber Protein
1. Daging sapi tanpa lemak, hati, ikan, ayam
2. Telur
3. Susu sapi, susu kental, skim, yogurt
4. Tahu, tempe, kacang ijo
Makanan Sumber Pengatur (Vitamin dan Mineral)
1. Semua sayuran kecuali yang menimbulkan gas seperti kol, sawi dan lobak.
2. Semua buah kecuali yang menimbulkan gas seperti rangka, suren, cipedak, apel.
Bumbu-bumbu
1. Garam dapur dalam jumlah terbatas
2. lada, kayu manis, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, salam dan sereh.
B.5. Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Bahan mamakan dibawah ini harus dihindari antara lain :
1. Beras ketan, ubi, singkong, talas
2. Daging berlemak
3. Daging/ikan yang diawetkan (kornet, sosis, sarden, diasini, diasapin, pindang)
4. Kacang merah, pasta kacang tanah
5. Buah dan sayuran yang bergas
6. Buah dan sayuran asinan yang diawetkan
7. Keju
8. Bumbu-bumbu kuat seperti cabe, garam tinggi 9mesin, petis, tauco, kecap asin, soda kue, saus)
9. Tape
10. Es krim
11. alkohol, beer, wisky
12. Teh atau kopi kental
Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Nati/tim
Telur ceplok air
Setup buncis
susu Nasi/tim
Ikan bakar + saos tomat
Tumis tahu
Sup bayam
apel Nasi/tim
Empel daging
Oseng-oseng tempe
Sup kacang polong + wortel
Pepaya
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Bubur kacang hijau
Teh Kelepon
Teh
Cara Memesan Diet
Diet Hati I/II/III (DH I/II/III)
C. KIAT MECEGAH TIMBULNYA PENYAKIT HATI
Adapun kiat-kiat agar kita terhindar dari penyakit hati :
1. Mengatur diet yang benar agar berat badan ideal
2. Jangan merokok untuk mencegah timbulnya penyakit lain.
3. Berolahraga secara teratur
4. Memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran
5. Menghindari minuman beralkohol
6. Mengendalikan stres / emosi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hati merupakan organ panting di dalam tubuh kita yaitu salah satunya berperan dalam metabolisme protein, karbohidrat dan lemak serta masih banyak lagi fungsi lainnya.
Adapun penyakit hati yang sering kita jumpai antara lain Hepatitit dan Sirosis hati.
Hepatitis adalah pandangan hati yang disebabkan oleh toksin/infeksi virus. Sedangkan sirosis hati itu sendiri disebabkan kerusakan hati yang menetap oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumbatan saluran empedu dan berbagai kelainan metabolisme lainnya.
Untuk mengatasi penyakit hati, pasien perlu mengatur pola dietnya. Adapun tujuan dalam diet penyakit hati yaitu untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati. Dalam diet penyakit hati ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, sedangkan untuk jenis diet itu sendiri dibagi menjadi 3 yaitu Diet Hati I, Diet Hati II, Diet Hati III. Dimana masing-masing jenis memiliki indikasi pola diet tersendiri.
B. SARAN
Setelah kita mengetahui bahwa hati merupakan organ terpenting adalam tubuh kita khususnya dalam proses metabolisme. Untuk itu, kita harus mampu menjaga kesehatannya jalan satu-satunya dengan selalu menjaga pola hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2005, Penuntun Diet, Jakarta: Gramedia.
www.info-sehat.com
dewansfamily.multiply.com
www.sttnuruljadid.ac.id
gls.org/hidupsehat
warnawarnibali.blogspot.com