SHALAT

SHALAT

Kalau anda memperhatikan perintah shalat dalam Al Quran. Anda selalu menemukan bahwa perintah itu selalu dimulai dengan kata Aqimu (kecuali 2 ayat atau bahkan Cuma satu ayat). Kata Aqimu biasa diterjemahkan dengan “mendirikan” meskipun sebenarnya terjemahan tersebut tidak tepat. Karena seperti kata mufassir Al Qurthubiy dalam tafsirnya, Aqimu bukan terambil dari kata qama yang berarti “berdiri” tapi kata itu berarti bersinambung dan sempurna”. Sehingga perintah tersebut berarti melaksanakan dengan baik, khusuk dan bersinambung sesuai dengan syarat rukun dan sunnahnya.”

Pakar hadits Badruddin Asy-Syibli dalam bukunya, Ahkm Al Marjan, meriwatkan kisah panjang pertemuan Iblis dengan nabi Nuh. As. Akhir kisahnya menjelaskan bahwa Iblis bertanya kepada Nabi Nuh As. Apa yang harus ia lakukan agar tobatnya diterima oleh Allah? Nabi Nuh As bertanya kepada Allah dan mendengan jawaban-Nya: perintahkan ia sujud ke kubur Adam!” setelah Nabi Nuh menyampaikan jawaban itu, Iblis menggelengkan kepala sambil berkata” Sewaktu Adam hidup pun aku enggan sujud kepadanya apalagi setelah kematiannya.”

Ada ulama yang membagi Kualitas Shalat seseorang menjadi tiga :

I. Orang yang melakukan ibadah karena takut neraka maka kualitas ketaatan dalam menjalankan ibadahnya adalah seperti kualitas kepatuhan seorang budak.yang dia selalu patuh mengerjakan perintah majikannya supaya tidak dimarahi.

II. Orang yang melakukan ibadah karena mengharapkan surga. Maka kualitas ibadahnya seperti kualitas ibadahnya seorang pedagang.


1. Setan menghalangi seseorang dengan membujuknya agar orang yang tadinya mau mengerjakan shalat tidak jadi mengerjakan shalat
2. Setan membujuk orang yang mau melakukan shalat agar menunda-nunda pelaksanaan shalatnya.
3. Setan mengoda orang yang sedang melakukan shalat agar mempercepat shalatnya, sehingga melupakan tumakninah.
4. Setan menggoda orang yang sedang shalat dengan cara menimbulkan sifat riya ketika shalatnya dilihat oleh orang lain.
5. Setan Mengoda manusia dengan cara membangkitkan sifat membangga-banggakan diri pada diri orang yang sedang shalat.

Kisah seorang yang menbanggakan ibadahnya.

Jabir r.a. menuturkan sebagai berikut. Pada suatu hari Rasulullah SAW. Mendatangi kami kemudian memberitahu dan berkata,”Bahwa malaikant Jibril berkata kepada beliau.: Hai Muhammad, demi Allah yang mengutus Anda membawakan kebenaran, ada seorang hamba Allah yang bersembah sujud kepada Allah selama lima ratus tahun diatas sebuah bukit yang terletak ditengah laut. Bukit itu lebarnya tiga puluh hasta dan panjangnya pun tiga puluh hasta, dikitari lautan yang luasnya empat ribu kali empat ribu farsakh (1 farsakh = 3 mil). Bukit tersebut memancarkan mata air tawar selebar 1 jari, dan bermuara di sebuah kubangan besar dibagian bawah bukit. Diatas spohon itu terdapat sebuah pohon delima yang menghasilkan buah setiap malam /hari baginya. Setiap sore ia turun kebawah bukit untuk berwudlu dan mengambil buah delima, lalu dimakan. Setelah itu ia menunaikan shalat. Ia mohon kepada Tuhannya, bila ajalnya telah tiba, agar diwafatkan dalam keadaan sedang bersujud, dan agar tanah serta lainya jangan sampai dapat merusak jasadnya hingga saat Allah membangkitkannya kembali dalam keadaan sujud juga.” Malaikat Jibril berkata lebih lanjut,’Allah mengabulkan permohonan hamba-Nya itu. Kami (Jibril) melewatinya pada waktu kami turun dan naik (turun kedunia dan naik kea lam tinggi). Didalam pengetahuan Allah SWT pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dan dihadapkan kepada-N, “ Allah Tuhannya bertitah,” karena rakmatKU, masukkanlah hamba Ku ini kedalam surga.” Ia (Hamba Allah itu) manyahut,” Ya Tuhan, karena amalku!” Allah berkata’” ukurlah (bandingkanlah) amal hambaku itu dengan nikmat karunia-Ku kepadanya.” Ternyata nikmat penglihatan matanya saja sudah menyamai ibadah yang dilakukannya selama lima ratus tahun, belum lagi nikmat bagian-bagian jasad (badan) yang lain. Kemudian Allah bertitah,”Masukkanlah hamba-Ku ini ke dalam neraka.” Ia lalu diseret keneraka. Pada saat itulah ia berteriak memohon,”Ya Tuhan, masukkanlah aku ke dalam surga karena rahmat-Mu!” AQllah bertitah,” Kembalikan dia!” Ia lalu dihadapkan kembali kepada Allah. Kepadanya Allah bertanya” Hai hamba-Ku, siapakah yang menciptakanmu, padahal sebelum itu engkau bukan apa-apa?” Ia menjawab,”Engkau, ya Allah.””Siapakah yang membuatmu kuat beribadah selama lima ratus tahun?”Tanya Allah. Ia menjawab,” Engkau, ya Allah!””Siapakah yang membawamu keatas bukit di tengah laut, mengeluarkan air tawar bagimu dari air asin, dan siapa pula yang membuat pohon delima berbuah setiap malam bagimu padahal semestinya pohon itu hanya satu kali berbuah setiap tahun, dan siapakah yang mengabulkan permohonanmu agar engkau dimatikan dalam keadaan bersujud?”Ia menjawab” Engkau ya Allah, Tuhanku!”Allah kemudian berkata,”Demikian karena rahmat-Ku…karena rahmat-Ku engkau kumasukkan ke dalam surga.” Allah lalu memerintahkan malaikat,”Masukkan hamba-Ku ini kedalam surga! Wahai hamba-Ku sekarang engkau telah menjadi hamba yang berbahagia!”ia lalu dimasukkan ke dalam surga. Pada akhirnya malaikat jibril berkata,”Hai Muhammad, segala sesuatu adalah karena rahmat Allah!”(Diriwayatkan oleh Al Hakim)

III. Orang yang melakukan ibadah karena Cinta kepada Allah SWT sehingga apa yang dilakukannya semata-mata karena mencari ridho Allah SWT. kukan karena takut akan dimasukkan neraka atau mengharapkan surga. Rasa cinta ini sebenarnya muncul dari kesadaran seseorang akan berbagai nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya sehingga ibadah yang dilakukannya tidak saja dia anggap sebagai kewajiban tapi sudah merupakan wujud rasa syukur kepada-Nya (ingat kisah Nabi SAW ketika shalat malam)
Sehingga orang seperti ini merasa bahwa walaupun ibadah dirinya masih saja merasa bahwa ibadah yang dia lakukan itu belum tentu diterima oleh Allah SWT.
Merupakan tipe shalat para Nabi, para Wali dan orang-orang sholeh yang kualitas ibadahnya pantas dinilai kalo ibadahnya tersebut benar-benar karena mengharapkan ridho Allah SWT.

Pernah diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, ra. Bahwa beliau dalam sebagian peperangan pernah terpanah pada salah satu anggotanya, panah itupun masih melekat pada tubuhnya. Orang-orang sama bilang : Bila sebagian tubuhnya tidak dilukai atau tidak dipotong sedikit maka panah itu tidak bisa diambil, kita pun juga kawatir pemotongan itu menyakitkan pada Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib. Lalu Ali berkata : Bila aku tengah menjalankan salat maka keluarkanlah. Akhirnya Ali pun melakukan shalat, lantas memutus dan membedah anggotanya. Lantas dikeluarkan panah dari padanya. Sungguhpun demikian, Ali tidak berubah dalam menjalankan shala. Ketika shalat telah usai, lalu Ali berkata : mengapa kamu itdak mencabut panah itu. Lalu mereka menjawab : kami sudah mengeluarkannya. Nah pikirkan sejenak bagaimana Ali bin Abi Thalib dalam menghadap dialog dengan Tuhannya tidak terlintas pemikiran yang lain kecuali hanya menghadap kepada Allah, sehingga tidak terasa bahwa salah satu anggotanya dibedah dan dikeluarkan anak panah dari kedalaman daging.

Resep Shalat Khusyuk

Hatim Al Asham ra ditanya, “Bagaimana shalatmu?”
Jika waktu shalat telah tiba, aku berwudhu secara sempurna. Setelah itu kuberjalan menuju tempat shalat yang kuinginkan. Aku duduk disana dan berusaha membersatukan seluruh anggta tubuhku untuk shalat. Kuletakkan Ka’bah tepat di depanku, titian menuju neraka di bawah kedua telapak kakiku, Surga dikananku, Neraka di kiriku, Malaikat pencabut nyawa di belakangku dan kuanggap itulah shalat terakhirku. Aku berdiri dengan rasa harap dan takut, kemudia kukumandangkan takbir dengan benar, kubaca ayat-ayat suci Al Quran dengan tartil. Ketika rukuk, akupun rukuk dengan merendahkan diri di hadapan Allah. Saat sujud, aku sujud dengan penuh khusyuk. Kemudian dikala duduk (tahiyyat awal) kuletakkan telapak kaki kiriku dibawah pantat kiri, dan kutegakkan telapak kaki kananku dengan bertumpu pada ibu jari. Kukerjakan semua itu dengan ikhlas. Kemudian aku tak tahu, shalatku tersebut diterima atau di tolak.
NOTA ORDER (SUFIJAYA SEMARANG)

TULIS NAMA BARANG YANG DIPESAN :

1. jumlah pesanan 2. Nama produk *
Contoh : 10 tuntunan sholat penerbit toha putra + 10 keistimewaan asmaulhusna di jaman modern penerbit sufijaya
Keterangan
contoh : tuntunan sholatnya yang kecil, yang harganya 4000 (jika tidak ada kosongi saja)

TULIS BIODATA LENGKAP PENGIRIMAN(untuk menentukan ongkos kirimnya)

Nama lengkap *
Alamat lengkap *
Nomer telpon / handphone *

REKENING REFUND (PENGEMBALIAN UANG) PELANGGAN

Dibutuhkan jika tiba2 terjadi setelah pelanggan transfer mendadak stok habis maka kami mengembalikan uang transfer sepenuhnya tanpa potongan. jika rekening refund menyusul lewat sms maka di kosongi saja

NAMA BANK

contoh : BRI KCP cab tlogosari semarang
Atas Nama :
Contoh : Tahif Mustabiq Sufi
Nomer rekening :
contoh : 1138-01-002149-50-1
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image: [Refresh Image] [What's This?]